Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Apa Bank Dunia Menemui Ketua Apersi?

Kompas.com - 21/11/2015, 11:13 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Geoffrey Payne, GPA Housing & Urban Development Consultants World Bank, mengapresiasi upaya Indonesia dalam mewujudkan pembangunan rumah murah untuk memenuhi kebutuhan rumah yang semakin tinggi. Geoffrey melihat hal itu dari beberapa program yang dijalankan Pemerintah Indonesia terkait penyediaan rumah murah. 

Geoffrey mengatakan, Bank Dunia saat ini juga sedang mengembangkan program rumah murah. Program bernama Rumah Inti Tumbuh itu dikembangkan sebagai alternatif mengatasi semakin sulitnya mendapatkan rumah murah di atas lahan yang kian terbatas.

"Program ini kami kembangkan dengan luas bangunan 12m2 dan luas lahan 36m2. Nantinya, biaya pembangunan rumah tersebut akan disubsidi oleh bank melalui pemerintah sebesar Rp 70 juta," kata Geoffrey dalam kunjungannya menemui Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Rakyat Seluruh Indonesia (Apersi) Jumat, (20/11/2015).

Kedatangan Geoffrey menemui Eddy Ganefo, yang juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) paradigma baru itu, didampingi Fernando Situngkir, Consultant Housing Policy Analyst Social Urban, Rural and Resilence Global Practice World Bank.

Dalam pertemuan tersebut Geoffrey membahas tentang pembangunan rumah murah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Indonesia, termasuk memaparkan ide program Rumah Inti Tumbuh yang sedang dikembangkan Bank Dunia. Geoffrey membahas mulai tingkat pendapatan, batas luas lahan, serta jarak wilayah ideal yang masih memiliki potensi pembangunan rumah murah di Indonesia.

"Kami ingin mengukur dan menganalisa di wilayah mana saja yang masih tersisa untuk dibangun rumah murah bagi MBR," ujarnya.

Sementara itu, Eddy Ganefo menyambut baik program yang tengah dilaksanakan oleh Bank Dunia. Dia menilai hal-hal yang disampaikan Geoffrey sejalan dengan pemikiran Apersi sebagai wadah pengembang kecil dan menengah yang hanya mau membangun rumah murah dan terjangkau bagi MBR.

"Kami sangat mengapresiasi upaya dan program mereka (Bank Dunia) dalam penyediaan rumah murah ini, yang tentu saja akan menjadi program alternatif jangka panjang membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar memilki rumah. Hanya, harus didukung regulasi dan penegakan hukum yang kuat agar penyediaan rumah murah berjalan dengan baik," kata Eddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau