Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekat Jakarta, Warga Desa Kedung Dalem Hidup Tak Layak

Kompas.com - 26/11/2015, 12:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kemiskinan menjadi penyebab kualitas hidup masyarakat sangat buruk. Jangankan untuk memiliki rumah dengan sanitasi yang sehat dan layak huni, untuk memenuhi makan saja, seringkali tidak terpenuhi.

Itulah gambaran sehari-hari warga Desa Kedung Dalem, Mauk, Kabupaten Tangerang, yang lokasinya hanya berjarak sekitar 2 jam dari ibu kota Indonesia, Jakarta.

Mayoritas warga desa bermatapencarian sebagai buruh tani atau nelayan musiman dengan pendapatan tak menentu. Mereka adalah pelaku utama dari kemiskinan itu. 

Karena miskin, mereka sama sekali tidak memiliki akses untuk dapat menikmati hidup yang berkualitas laiknya saudara-saudara mereka. Mereka adalah bagian dari statistik pemerintah yang setiap tahun terus bertambah jumlahnya.

 
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) per Agustus 2015, sebanyak 39 persen penduduk Indonesia belum memiliki akses sanitasi yang layak. 

Ini artinya sebanyak 95,5 juta rakyat Indonesia belum terlayani kebutuhan sanitasinya. 

Minimnya akses sanitasi dan air bersih ini tentu saja memengaruhi kualitas hidup, yang pada gilirannya kesadaran akan perilaku hidup bersih tidak hadir di sana. 

Di daerah tersebut, sebagian besar warganya masih melakukan aktivitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) di sungai yang kualitas airnya buruk. 

Toilet komunal 

Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) “Home for A Home”, pengembang properti Farpoint Realty, bekerjasama dengan Habitat for Humanity Indonesia membangun akses sanitasi. 

Program CSR ini dikerjakan bertepatan dengan Hari Toilet Sedunia atau World Toilet Day. Mereka membangun dua toilet komunal sebagai solusi menciptakan kehidupan yang layak di Desa Kedung Dalem. 

Chief Executive Office (CEO) Farpoint Realty Jusup Halimi mengatakan, ketersediaan akses sanitasi sangat berpengaruh terhadap derajat kualitas kehidupan masyarakat, salah satunya dalam membiasakan diri berperilaku hidup bersih. 

"Di sinilah kami berusaha membantu memenuhi kebutuhan akses sanitasi yang layak dan bersosialiasi. Kebersihan berawal dari suatu rumah dan lingkungan yang sehat untuk kehidupan yang baik secara keseluruhan,” ujar Jusup, di Desa Kedung Dalem, Mauk, Tangerang, Kamis (26/11/2015). 

Tujuan program CSR ini adalah untuk mengembangkan komunitas secara menyeluruh (Holistic Community Development) dengan meningkatkan hidup masyarakat dan lingkungan tempat tinggal yang nyaman, aman dan sehat. 

Dalam pelaksanaannya, program CSR yang sudah berlangsung sejak 2012 ini telah membantu pembangunan 129 rumah di Desa Margamulya, Desa Tanjung Anom, dan Desa Kedung Dalem. 

Resource Development Director Habitat for Humanity Indonesia, Tommy Pacatang menambahkan, dukungan dari Farpoint sangat membantu dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga-keluarga yang kurang mampu di Kedung Dalem. 

"Setelah pembangunan rumah layak huni, kehadiran toilet komunal juga diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan sanitasi yang layak untuk hidup yang lebih baik," jelas Tommy. 

Farpoint bersama Habitat for Humanity Indonesia melibatkan warga termasuk anak-anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan bersama yang bermanfaat dan menyenangkan.

Kegiatan tersebut meliputi menggambar mural di dinding toilet komunal dengan tema sanitasi, serta kegiatan edukatif untuk memulai perilaku hidup bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau