JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga kuartal III-2015, tercatat senilai Rp 5,57 triliun untuk membangun 70.135 unit rumah.
Dari jumlah tersebut, Jawa Barat menyerap dana terbesar dengan angka 2,19 triliun untuk rumah sebanyak 26.065 unit.
Menurut laporan Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia (BI) yang mengutip data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pencairan ini lebih tinggi dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) FLPP tahun 2015 yaitu Rp 5,10 triliun.
Menyusul di tempat kedua adalah provinsi Banten dengan jumlah dana FLPP terserap senilai Rp 562,4 miliar untuk membangun 6.973 unit.
Berikutnya adalah Kalimantan Selatan dengan Rp 399,5 miliar untuk membiayai pembangunan 4.796 unit rumah.
Berturut-turut di posisi keempat dan kelima, Jawa Tengah dengan Rp 268 miliar untuk 3.723 unit, dan Sumatera Selatan dengan Rp 265,9 miliar untuk 3.664 unit.
"Dari total KPR yang dikucurkan oleh bank sejak Januari-September 2015, sebanyak 15,92 persen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memanfaatkan FLPP dari pemerintah," tulis BI, Rabu (11/11/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.