Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PUPR Kembangkan 15.000 Rumah Instan

Kompas.com - 12/11/2015, 01:38 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Implementasi teknologi rumah instan, sederhana, dan sehat (RISHA) di Mauk, Tangerang, akan diperluas.

Tak hanya di Mauk, RI juga akan dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia dengan pendekatan produksi massal.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono saat meresmikan RI yang bertepatan dengan Hari Bangunan Indonesia (HBI).

"Ya sangat mungkin untuk diproduksi secara massal," kata Basuki, di Tangerang, Rabu (11/11/2015).

Di perbatasan, daerah-daerah khusus, dan daerah tertinggal menjadi prioritas pembangunan. Tahun depan akan dibangun 15.000 RISHA.

Dirjen Kementerian PUPR, Syarif Burhanudin, menjelaskan, untuk mewujudkannya, Kementerian PUPR akan melibatkan pihak-pihak industri agar memudahkan pembangunan belsan ribu unit rumah tersebut.

Selain melibatkan industri, Kementerian PUPR juga akan menerapkan standar-standar RISHA untuk mendapatkan rumah yang layak huni.

"Kami juga sedang berusaha untuk menarik industri terlibat. Jumlah 15.000 itu bukan hal yang mudah untuk dibangun. Tanpa industri pasti kualitasnya nggak akan terkontrol, kecepatannya juga nggak akan terkontrol," jelas Syarif.

Syarif menambahkan Kementerian PUPR juga telah menyiapkan dana Rp 7,6 triliun dari APBN 2016 untuk perumahan.

Sekitar Rp 1,3 triliun dari dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan rumah swadaya dan rumah khusus di perbatasan untuk nelayan, tenaga medis, kepolisian, dan TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com