SEMARANG, KOMPAS.com - Kawasan industri di Semarang dan sekitarnya semakin banyak diminati investor dan perusahaan-perusahaan, baik domestik maupun mancanegara. Hal ini terjadi karena harga lahan industri di area Jadebotabek dan Surabaya sudah sangat mahal.
Namun, lebih dari itu, faktor penentu lainnya adalah kehadiran Pelabuhan Tanjung Mas dan dibukanya akses Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang membuat kegiatan distribusi Semarang-Jakarta atau sebaliknya menjadi lebih mudah.
Menurut CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, kawasan industri Semarang dan sekitarnya bisa menjadi alternatif bagi Jakarta juga karena upah peekerja jauh lebih murah.
"Hal-hal tersebut yang membuat perusahaan terutama yang bergerak di sektor industri padat karya, ingin mrelokasi usahanya ke Semarang dan sekitarnya," tutur Hendra kepada Kompas.com, Senin (2/11/2015).
Upah Minimum Kota (UMK) Kota Semarang 2015 saja Rp 1.685.000 per bulan. Sementara UMK Kabupaten Demak Rp 1.535.000, Kabupaten Kendal Rp 1.383.000, Kabupaten Semarang Rp 1.419.000, Kabupaten Grobogan Rp 1.160.000, dan Kota Salatiga Rp 1.287.000.
Dalam catatn Leads Property Indonesia, kawasan industri di Semarang mulai berkembang sekitar tahun 1988, namun hingga saat ini luasnya masih terbatas, dengan total pasokan mencapai 1.000 hektar.
Keterbatasan pasokan di wilayah Semarang ini menstimulasi terjadinya peningkatan pasokan di Demak, Grobogan, dan Kendal. Total pasokan di ketiga wilayah ini seluas 3.300 hektar.
Kawasan Industri Kendal (KIK) yang berlokasi dekat dengan Semarang merupakan salah satu penyuplai lahan industri terbesar dengan estimasi total area seluas 2.700 hektar. KIK ini didirikan oleh perusahaan patungan antara PT Jababeka Tbk dengan pengembang asal Singapura, Sembawang Corporation Development Indonesia Ltd.
Saat ini tingkat tingkat hunian kawasan industri di Semarang sudah berada diatas leveel 80 persen. Ini sekaligus menunjukkan bahwa kebutuhan lahan industri masih cukup tinggi. Wajar bila kemudian, pasokan lahan industri mulai dikembangkan di kawasan sekitar Semarang.
Adapun harga lahan industri di Semarang dan sekitarnya berada pada kisaran Rp 750.000-Rp 1.250.000 per meter persegi. Patokan harga ini lebih murah dibandingkan dengan Jabodetabek dan Surabaya yang sudah mencapai Rp 2.500.000 hingga Rp. 3.000.000 per meter persegi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.