KOMPAS.com - Desain rumah di Indonesia pada dasarnya harus mampu mengakomodasi iklim tropis. Ventilasi, dan ruang terbuka untuk mendapatkan cahaya menjadi dua cara membangun rumah sesuai dengan iklim Indonesia. Salah satunya adalah "Breathing House" atau "Rumah Bernapas" yang berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan.
Sang pemilik merupakan suami istri yang telah memiliki dua anak. Mereka menginginkan sebuah hunian yang nyaman, ramah lingkungan, dan mampu merepresentasikan diri mereka. Karena itu, Atelier Riri, sang arsitek membuat "Breathing House" guna mengakomodasi keinginan tersebut.
Berlokasi di Griya Loka, sebuah area rimbun di pinggiran kota Jakarta, "Breathing House" fokus pada bagaimana udara dan cahaya bisa masuk secara natural ke dalam rumah. Fokus itu semakin nyata mengingat lingkungan di Griya Loka terkenal sebagai kawasan hijau.
Dibangun di atas lahan seluas 320 meter persegi, "Breathing House" terdiri dari tiga lantai dengan fungsi berbeda. Lantai pertama didedikasikan sebagai ruang publik yang dirancang untuk seolah-olah dapat bernapas melalui ventilasi besar pada pola lubang di beberapa bagian rumah.
Rumah yang dibangun pada 2014 ini berpusat pada satu titik berupa lubang kosong besar yang memiliki atap kaca di atasnya. Di bawah atap kaca tersebut ada kolam renang yang bertujuan untuk menurunkan suhu ruangan secara alami.
Lantai dua dijadikan sebagai kamar tidur pribadi, ruang kerja dan ruang tamu. Sementara itu lantai tiga berisikan taman atap sebagai tambahan ruang terbuka dan juga ruang untuk aktivitas outdoor keluarga.
Bahan-bahan alami dan ramah lingkungan seperti batu bata, gain reinforced cement (GRC) dan logam daur ulang digunakan Atelier untuk mendapatkan desain baru kontemporer "Breathing House." Nuansa ramah lingkungan semakin terasa dengan teknologi daur ulang air hujan untuk menyiram tanaman dan mencuci mobil.
Atelier mengharapkan "Breathing House" mampu mewakili identitas rumah keluarga modern yang ramah lingkungan bagi orang Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.