Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tangan Arsitek, Kontainer Disulap Jadi Bangunan Estetis

Kompas.com - 30/09/2015, 13:00 WIB
Nathania Hapsari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS .com - Kuat, murah, dan tahan lama. Tiga sifat itu menjadikan kontainer yang biasa dipakai untuk pengiriman barang, kini sering dimanfaatkan sebagai elemen arsitektur. Namun beberapa orang masih ragu untuk memanfaatkan kontainer sebagai bahan baku bangunan karena tampilannya tidak estetik dan membosankan.

Namun di tangan arsitek ahli, hal tersebut ditampik lewat karya-karya arsitektur yang dipublikasikan Weburbanist berikut ini.


1. WFH Shipping Container House

weburbanist.com WFH House
Dibangun di kota Wuxi, China, rumah ini sama sekali tak nampak terbuat dari kontainer pengiriman. Kunci rancangannya adalah tiga kontainer tersebut disatukan oleh bingkai baja dan diselimuti fasad bambu.

Tak hanya itu, bagian atap dibuat begitu hijau dengan hamparan rumput sebagai roof garden dan panel surya untuk memanfaatkan cahaya matahari. Meski awalnya rumah tersebut hanyalah proyek percontohan untuk keluarga mungil, ke depannya direncanakan akan terbangun rumah kontainer berkonsep rumah bandar.

2. Container Corner House

 

weburbanist.com Corner House

Dua kontainer pengiriman nampak bertumpuk di sebuah lahan kecil di sudut kota Tokyo. Bukan untuk mengirimkan barang, melainkan dialih-fungsikan sebagai ruang komersial. Arsitek Tomokazu Hayakawa merancang rumah kontainer ini dengan lantai dasar sebagai galeri dan lantai ke dua sebagai kantornya. Kantor ini tampak begitu minimalis dengan cat hitam membungkus eksteriornya, dengan warna putih mendominasi interiornya.

3. Shipping Container Art School

weburbanist.com Container Art School

Tak hanya rumah ataupun kantor mungil, kontainer pengiriman juga dapat diolah menjadi bangunan besar contohnya sekolah. Sekolah seni di Korea ini tersusun atas delapan kontainer yang dipotong dalam sudut kemiringan 45 derajat.

Tim Arsitek LOT-EK menyatukan kedelapan kontainer tersebut dan menghilangkan beberapa sisi dindingnya untuk menambah luas interiornya. Bagian paling ikonik dari bangunan ini adalah kontainer pintu masuk yang dibuat menjorok ke bawah, dan satu kontainer lain dibuat menyembul di atas bangunan sebagai jendela.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau