Chief Operational Officer PT Nusantara Prospekindo Sukses (NPS) Wahyu Hartanto mengungkapkan, pasar untuk properti asing di Cikarang sangat besar. Dia bahkan sempat kewalahan dengan permintaan ekspatriat Jepang.
"Kami sempat mengurus investor dari Jepang. Mereka meminta 300 unit yang siap untuk disewakan," ujar Wahyu kepada Kompas.com saat prosesi pemancangan Acacia di kawasan The Oasis Cikarang, Jumat (28/8/2015).
Permintaan tersebut, kata Wahyu, sulit dipenuhi mengingat saat ini tidak ada unit yang siap dengan jumlah sebanyak itu. Apartemen pertama di The Oasis, Mahogany, sudah ludes terjual. Menara berikutnya, Acacia, masih dalam tahap pemesanan dan pembangunannya membutuhkan waktu 14 bulan. Di sisi lain, investor Jepang ini menginginkan unit yang siap dimanfaatkan pada 2016.
Wahyu menambahkan, pasar pekerja asing, terutama ekspatriat Jepang, memang kuat. Untuk itu, NPS menyediakan Corporate Tower, yaitu apartemen pesanan dengan struktur rendah. Dengan begitu, industri besar tidak perlu menyiapkan asrama (dormitory) untuk para pekerja.
Corporate Tower di The Oasis tersedia sebanyak 5 menara. Tanah yang dialokasikan tidak besar, hanya sekitar 1.800-3.000 meter persegi dengan total 6.600 meter persegi untuk bangunan. Setiap menaranya terdiri atas 4 lantai dan maksimal 8 lantai dengan jumlah apartemen sebanyak 120 unit.
Karena merupakan pesanan, tambah Wahyu, perusahaan bisa membeli tanahnya saja dan mengembangkan sendiri. Namun, NPS menyiapkan pilihan fasadnya. Investor akan diberi hak penamaan atau naming right untuk dipasang pada bangunan Corporate Tower.
Unit apartemennya dirancang sangat eksklusif karena hanya diisi oleh pekerja perusahaan. Fasilitasnya pun cukup lengkap termasuk di dalamnya adalah kolam renang. Adapun kisaran harga tanahnya Rp 20 miliar sampai Rp 38 miliar.