KOMPAS.com - Terdapat beberapa hal yang seringkali disalahpahami mengenai profesi desainer interior. Beberapa orang berpikir bahwa desain interior adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kain, perabot, dan membuat ruangan lebih cantik dan sempurna.
Ada pula orang yang menganggap bahwa desain adalah sesuatu yang mereka lihat di televisi dan tidak bisa diaplikasikan sendiri. Berikut beberapa anggapan yang salah di masyarakat tentang desain dan desainer interior:
1. Desainer interior adalah pekerjaan wanita
Di dunia ini, banyak sekali stereotip gender pada industri tertentu. Namun, yang paling dominan adalah pada profesi desainer interior. Pekerjaan ini seringkali dikaitkan dengan feminimitas.
Saat ada seorang pria berprofesi tersebut, stigma yang muncul yaitu sang pria adalah penyuka sesama jenis atau homoseksual. Hal ini tentu saja sangat konyol mengingat tahun ini sudah masuk pertengahan 2015. Jelas sekali, desain adalah pekerjaan yang terbuka bagi perempuan, maupun laki-laki.
2. Desainer hanya berurusan dengan kain dan warna
Tugas terbesar dari profesi desainer interior adalah membangun ruang yang fungsional, aman, dan menarik. Desainer tidak hanya berurusan dengan kain, cat dan barang-barang dekoratif.
Mereka juga harus menentukan kebutuhan ruang tata letak, membaca blue print atau cetak biru dari pembangun atau arsitek, dan tentu harus berpengalaman dalam membaca kode bangunan. Desainer terakreditasi bahkan memiliki pencapaian yang lebih dari sekadar menentukan warna.
3. Menyewa desainer tidak murah
Asumsi ini sangat melekat pada banyak orang. Banyak masyarakat menganggap, desainer hanya bisa disewa oleh orang-orang kaya.
Padahal, desainer bisa bekerja dengan menyesuaikan keuangan siapa pun. Jika seseorang ingin mendekorasi suatu ruangan dengan anggaran terbatas, tentu dengan menanyakan kepada desainer bisa membuat anggaran lebih efisien, misalnya memilih tirai yang murah namun berkualitas.
4. Desainer adalah seseorang yang kaku dan rumit
Mitos ini dikembangkan, tidak lain, oleh televisi. Memang, beberapa tontonan tentang desain memperlihatkan desainer yang memiliki pemikiran kaku dan rumit terhadap pemilihan pola tata ruangan.
Sejatinya, desainer yang baik harus mampu memenuhi kebutuhan klien dengan mendengarkan keinginan-keinginan mereka yang disesuaikan juga dengan ruang tersebut.
5. Desainer adalah seseorang yang paling tahu