Berikut tujuh trik yang bisa Anda ikuti untuk membuat kualitas tidur lebih baik:
Pilih warna yang menurut Anda menciptakan suasana damai dan tenang. Banyak orang memilih hijau atau biru, karena mengingatkan mereka tentang nuansa laut, atau pastel yang mudah dan lembut di mata.
2. Suhu
Menjaga kamar tidur tetap dingin, yaitu 18 derajat celcius hingga 22 derajat celcius akan memudahkan tubuh Anda mengeluarkan "hormon tidur" atau melatonin. Penelitian menunjukkan, lingkungan kamar tidur yang panas tidak kondusif untuk kualitas tidur malam.
Jadi, pertimbangkan membuka jendela, memilih selimut yang lebih tipis. Meski begitu, tidur menggunakan kaus kaki juga penting, karena banyak orang terbangun di malam hari disebabkan oleh kaki dingin.
3. Penerangan
Untuk menciptakan kualitas tidur yang baik, kamar Anda perlu gelap. Lampu jalan dari luar kamar atau lampu kamar tidur, lampu dari layar televisi, ponsel dan komputer, bisa membuat Anda merasa lebih waspada dan kurang mengantuk.
Sekitar 20 persen dari cahaya akan menembus kelopak mata ketika mata tertutup sehingga, Anda perlu menjaga kamar tidur segelap mungkin. Pertimbangkan nuansa kamar yang menghalangi cahaya, misalnya tirai, bahkan masker mata.
Anda juga bisa memasang lampu khusus malam, sehingga jika ingin ke kamar mandi, Anda tidak perlu menyalakan cahaya terang. Hal ini bisa menghambat pelepasan hormon mengantuk Anda.
4. Suara
Suara yang keras lebih dari 45 desibel dapat membangunkan Anda, bahkan suara serendah 20 desibel, yaitu suara yang biasa dihasilkan saat berbicara, masih bisa menghentikan tidur Anda. Pastikan ruangan Anda tenang saat menjelang waktu tidur.
Namun, tidak adanya suara yang familiar juga dapat mengganggu tidur. Suara kipas angin atau generator pendingin ruangan yang bising, bisa diredam dengan tirai tebal, karpet, kaca ganda, dan musik santai.
5. Bau
Mengisi kamar tidur dengan aroma yang tepat di saat yang tepat akan menciptakan suasana yang tepat untuk relaksasi dan tidur. Indera penciuman adalah yang paling kuat dari semua indera Anda. Pasalnya, indera ini terhubung langsung denga perilaku emosional kita melalui saraf penciuman.