Rumah murah tersebut dikembangkan oleh pengembang besar Filipina, Ayala Land.
"Kami menyebutnya sebagai 'Bellavista' yang bisa dimiliki dengan program hemat bertajuk One Ayala. Jika ada tenaga kerja Filipina di mancanegara yang tertarik, bisa membeli properti kami," tutur Presiden Ayala Land International Sales Inc., Thomas Mirasol.Perusahaan pengembang ini secara kolektif, melibatkan seluruh anak usahanya, termasuk
Globe Telecom dan Bank of Philippines Island, untuk mendukung program penyediaan rumah murah bagi pekerja Filipina atau beken disebut overseas filipino workers (OFW) di Timur Tengah."Kami mengakui pendapatan OFW telah memberikan kontribusi langsung terhadap pertumbuhan negara, cadangan devisa dan ini telah memungkinkan negara kita untuk bergerak maju serta memungkinkan jutaan orang untuk hidup lebih baik," tambah Mirasol.Dicetuskannya program One Ayala, termotivasi harga properti di negara itu yang telah meningkat selama bertahun-tahun. Statistik Global Property Guide, mengungkapkan hasil sewa kotor properti Filipina mencapai 7,53 persen yang merupakan angka tertinggi di antara semua negara Asia.Selain itu, Filipina juga mendapat predikat lebih tinggi dari "B" oleh semua lembaga pemeringkat global macam Standard & Poor (BBB), Moody (Baa2), dan Fitch (BBB-) dengan semua predikat berlabel stabil.Kebijakan tersebut tampaknya masih akan dipertahankan mengingat kontribusi pembeli asing terhadap sketor properti Filipina masih terlalu kecil.
Ayala Land sendiri merupakan perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Filipina. Mereka membuka kantor perwakilan di Dubai pada 2013 lalu. Ayala Land membukukan laba bersih sepanjang 2014 senilai 14,8 miliar peso dan tahun ini merencanakan belanja modal sebesar 100 miliar peso.
Belanja modal sebesar itu untuk mendukung realisasi rencana 2020-40 dengan tujuan melipatgandakan laba bersih menjadi 40 miliar peso pada tahun 2020 mendatang dengan tingkat pertumbuhan 20 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.