Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenang... Sektor Properti Masih Tumbuh Positif!

Kompas.com - 11/05/2015, 13:02 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Direktur Utama II PT Agung Podomoro Land Tbk., (APLN) yang kini merintis usaha sendiri, Indra Wijaya, menyatakan, sektor properti masih akan tetap tumbuh positif. Kendati ekonomi makro sedang lesu, dan belum memperlihatkan tanda-tanda bangkit.

Stimulannya, kata Indra, antara lain adalah kebutuhan hunian yang belum terpenuhi. Untuk saat ini saja, masih ada ketimpangan pasokan dengan kebutuhan sebesar 15 juta unit. Sementara menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam 20 tahun ke depan ditambah dengan backlog yang sekarang, kebutuhan rumah bakal mencapai 31 juta unit.

"Meskipun properti merupakan kebutuhan primer, para pengembang harus lebih jeli masuk pasar dan membidik sektor mana yang punya peluang lebih menjanjikan. Sektor properti itu ibarat gerbang, sementara lokomotifnya adalah kebijakan pemerintah," papar Indra kepada Kompas.com, Senin (11/5/2015).

Jadi, kata Indra, semester kedua mendatang adalah saat kritis untuk tinggal landas. Kuncinya ada pada pemerintahan Joko Widodo, apakah segera merealisasikan belanja pemerintah (government spending), atau justru malah menundanya.

"Itu akan sangat menentukan nasib properti pada semester kedua, dan tahun-tahun setelahnya," imbuh Indra.

Hal senada dikemukakan Presiden Direktur Keppel Land Indonesia, Sam Moon Thong. Menurut dia Indonesia merupakan pasar yang sangat besar, di samping India, Brasil, dan Rusia.

"Sekarang boleh lesu, tapi dalam tiga hingga lima tahun ke depan, pasar akan bangkit lagi. Karena sektor properti Indonesia didorong kuat oleh domestic market  (kebutuhan domestik) yang kebutuhannya belum terakomodasi secara maksimal," tutur Moon Thong.

Lebih dari itu, lanjut Moon Thong, Indonesia juga punya populasi terbesar keempat di dunia dengan kelas menengah berdaya beli tinggi yang terus tumbuh. Jika dibandingkan dengan negara lain macam Vietnam, Filipina, Tiongkok, dan India, Indonesia masuk jajaran utama sebagai wilayah pengembangan investasi.

"Karena itulah, kami berani dan percaya diri membuka proyek baru di tengah situasi pasar dan perekonomian Indonesia yang melesu, tak lain karena properti merupakan investasi jangka panjang. Pengembalian investasi tak cukup setahun dua tahun, melainkan lima tahun ke atas," kata Moon Thong.

Selain mengembangkan West Vista sebanyak 2.855 unit di atas area seluas 3 hektar Jl Lingkar Luar Barat, Cengkareng, Keppel Land juga tengah membidik area di kawasan yang sama.

Mereka berencana memperluas bisnis di kawasan barat Jakarta yang diketahui sangat progresif pertumbuhannya. Dalam waktu yang akan datang kami akan mengakuisisi lahan dengan luas yang sama seperti West Vista untuk dikembangkan hunian vertikal dengan konsep dan harga berbeda.

"Ekspansi tersebut sebagai bentuk strategi bisnis kami untuk fokus membangun di kawasan Jadebotabek, terutama barat Jakarta," tandas Moon Thong seraya menambahkan nilai investasi pengembangan West Vista sebesar Rp 2,6 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau