Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Judesa" Pangkas Jarak Tempuh Belasan Kilometer

Kompas.com - 16/04/2015, 16:42 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Desa Cihawuk dan Cibeureum, Kabupaten Bandung memiliki topografi daerah berupa perbukitan dan lereng-lereng. Topografi ini sangat cocok untuk pertanian dan perkebunan. Di bagian bawah lereng, terdapat sungai yang tidak terlalu dalam.

Namun, karena kondisi topografi demikian, akses masyarakat kedua desa tersebut menjadi terbatas. Satu-satunya fasilitas yang ada adalah jembatan kayu yang setiap hari digunakan untuk menuju fasilitas kesehatan dan pendidikan yang lebih baik.

Untuk mengakses kedua desa tersebut, jarak yang ditempuh oleh masyarakat cukup jauh. "Mereka butuh waktu 15 kilometer mencapai desa seberang dengan cara memutar," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Waskito Pandu kepada Kompas.com, Rabu (15/4/2015).

Pandu bersama tim Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan (Pusjatan) pun tergerak untuk melakukan penelitian di daerah tersebut sejak dua tahun lalu. Hasilnya, daerah ini membutuhkan jembatan dan akses jalan yang memadai.

Balitbang membangun contoh Jembatan untuk Desa-Asimetris (Judesa). Dengan melewati Judesa, penduduk hanya perlu menempuh jarak 2 kilometer. "Kami pilih di sini, karena lokasinya yang betul-betul ekstrim. Kalau di desa ini saja bisa, di desa lain akan lebih mudah dari ini," kata Pandu.

Selain membangun jembatan, pemerintah juga berencana membangun jalan aspal untuk menuju jembatan tersebut. Jalan setapak yang ada, menurut Pandu, sangat memprihatinkan karena berada di lereng yang curam. Untuk titik-titik lereng yang curam, pemerintah bermaksud melakukan pengalihan median dengan sedikit memutar.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, dari jalan besar yang bisa dilalui mobil, penduduk memang harus berjalan sekitar 1,5 kilometer melewati lereng bukit yang cukup terjal. Jalan setapaknya pun masih berupa tanah, yang ketika hujan, menjadi sangat licin karena berlumpur.

Untuk menempuh jalan tersebut, penduduk setidaknya harus menghabiskan waktu sekitar setengah jam dengan berjalan kaki. Ada pun jika menaiki ojek, penduduk dikenai biaya Rp 50 ribu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pendapatan dan Laba Bersih Puradelta Lestari Melonjak pada Kuartal Pertama

Pendapatan dan Laba Bersih Puradelta Lestari Melonjak pada Kuartal Pertama

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com