Bernard menyebutkan, acara ini dikhususkan untuk membantu penderita kusta agar tetap mampu berkegiatan seperti biasa. Seperti diketahui, kusta merupakan penyakit kulit yang menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf, otot dan mata. Bernard juga mengatakan, peserta datang dari berbagai kalangan dan usia. Mahasiswa Binus sendiri juga turut bertisipasi dalam acara ini.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Penyelenggara TFI Run for Lepros, Intan Setiadi menuturkan, para peserta cukup antusias mengikuti acara ini. Mereka berasal dari kawasan Jadebotabek, sementara sisanya berasal dari luar Jawa dan luar negeri antara lain Singapura dan Belanda.
"Mereka happy sekali dengan acara ini. Kami ingin menciptakan awareness (kesadaran) masyarakat kepada penderita kusta agar tercipta kesetaraan," jelas Intan.
Dia menambahkan, penderita kusta perlu mendapat dukungan, karena seringnya, mereka sulit mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat jauh lebih penting daripada nilai yang didapat dari acara ini.
TFI terbagi atas dua kategori jarak yaitu 5 kilometer dengan jumlah peserta 2.500 dan 10 kilometer dengan jumlah peserta 1.000. Para peserta ini mulai berlari dari Binus, melewati Gedung Mitsubishi, Giant, Gereja St. Laurensius, Lake Club, Living World, dan kembali ke Binus.
Menurut pantauan Kompas.com, di beberapa titik tertentu di jalur TFI, terdapat sejumlah panitia yang turut meneriakkan dukungan pada peserta agar tidak berhenti di tengah-tengah perlombaan.