Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Perkantoran Belum "Over Supply"

Kompas.com - 14/03/2015, 14:48 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis perkantoran di kawasan bisnis atau central business district (CBD) Jakarta, diyakini belum memasuki kondisi kelebihan pasok (over supply). Pasalnya, permintaan masih sangat tinggi, seiring terbatasnya pasokan baru yang masuk pasar pada tahun 2015.

Vice President Director Sahid Group, Haryadi B Sukamdani, mengutarakan pendapatnya terkait prospek bisnis perkantoran tahun 2015, kepada Kompas.com, usai prosesi pembukaan Sahid Sudirman Center di Sahid City, Jl Jend Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3/2015).

"Perkantoran masih bagus karena permintaan masih tinggi. Ditandai tingginya minat investasi, terutama dari mancanegara. Hal ini permintaan ruang perkantoran dari perusahaan-perusahaan multinasional. Mereka masih membutuhkan ruang untuk ekspansi maupun diversifikasi usaha," tutur Haryadi.

Hal senada dikemukakan Executive Director of Investment Cushman & Wakefield Indonesia, Handa Sulaiman. Menurutnya, kondisi pasar masih adaptif terhadap permintaan. Pasokan baru perkantoran di CBD Jakarta tahun ini tidak terlalu banyak.

"Jadi, pasar bisnis perkantoran masih seimbang. Masih aman. Belum kelebihan pasok," ujar Handa.

Masih positifnya bisnis perkantoran juga ditandai dengan tingkat hunian yang berada pada level 94,5 persen sepanjang 2014, atau naik tipis 0,9 persen lebih tinggi dari tahun 2013. Posisi harga sewa teraktual rerata mencapai Rp 338.700 per meter persegi per bulan, atau 27,5 dollar AS per meter persegi per bulan.

Dalam catatan Cushman & Wakefield Indonesia, tahun ini terdapat pasokan baru perkantoran seluas 898.000 meter persegi dari 15 gedung perkantoran. Selain Sahid Sudirman Center yang baru saja dibuka Sabtu pagi tadi oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, juga terdapat Gran Rubina I di Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, dan Noble House di Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Kedua gedung perkantoran ini dijadwalkan beroperasi pada kuartal I 2015.

Sementara empat gedung lainnya beroperasi pada kuartal kedua 2015 yakni MSIG Tower di Jl Jend Sudirman Jakarta Pusat, Satrio Square di Jl Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan, The Convergence Indonesia di Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, dan Cemindo Tower juga di Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan.

Dua gedung akan dibuka pada kuartal ketiga 2015 masing-masing AIA Central di Jl Jend Sudirman, Jakarta Pusat, dan Danamon Tower di Kuningan, Jakarta Selatan.

Menyusul enam gedung yang direncanakan beroperasi pada kuartal keempat 2015 adalah Centennial Tower, Telkom Landmark Tower, Wisma Mulia 2, dan Capital Place, seluruhnya di Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Bahana Tower di Kuningan, Jakarta Selatan, dan International Finance Center 2 di Jl Jend Sudirman, Jakarta Pusat.

Beroperasinya 15 gedung perkantoran baru tersebut mendorong tingkat hunian sedikit menurut menjadi 85 persen. Demikian halnya dengan harga sewa, beberapa pengelola diyakini akan melakukan penyesuaian.

"Kami beruntung menyelesaikan pembangunan gedung perkantoran ini pada momen yang tepat. Sementara gedung-gedung baru lain yang belum selesai pembangunannya akan terbebani dengan kenaikan dollar AS yang pada gilirannya membuat ongkos konstruksi membengkak. Selain itu, kami juga tidak perlu melakukan penyesuaian harga, karena penyewa sudah terikat komitmen sebelumnya dengan harga yang kami patok pada awal pengembangan," pungkas Haryadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com