Luas total bangunan Sahid Sudirman Center sekitar 207.000 meter persegi. 133.000 meter persegi atau 54 lantai di antaranya dialokasikan untuk fungsi perkantoran. Sisanya merupakan fasilitas penunjang seperti parkir dan area servis.
Untuk membangun perkantoran di atas lahan seluas 1,1 hektar tersebut, konsorsium ini merogoh dana investasi senilai Rp 1,5 triliun.
Sahid Sudirman Center sendiri berada di dalam area pengembangan terintegrasi Sahid City seluas 5,5 hektar. Sebelumnya telah dibangun Grand Sahid Jaya Hotel, Sahid Sudirman Residence, Istana Sahid Apartemen, Sahid Office Boutique, dan Sahid Sahirman Memorial Hospital.
Gedung perkantoran dengan fasad yang didominasi kaca ini dipasarkan secara hibrid, strata, dan sewa dengan harga jual perdana Rp 24 juta per meter persegi. Saat ini harga jualnya menembus angka Rp 55 juta per meter persegi, sedangkan harga sewa dipatok pada level 50 dollar AS per meter persegi.
"Kami sangat beruntung bisa membangun dan mengoperasikan Sahid Sudirman Center sesuai jadwal di saat Rupiah melemah. Sebagai gedung perkantoran Grade A dengan sebagian komponen impor, pelemahan Rupiah tidak memengaruhi secara signifikan. Karena gedung ini mulai dibangun pada Mei 2012 lalu," jelas Haryadi kepada Kompas.com, Sabtu (14/3/2015).
Dengan beroperasinya Sahid Sudirman Center, Indonesia atau Jakarta khususnya memiliki dua bangunan perkantoran dengan tinggi di atas 250 meter. Namun, rekor ini akan dipatahkan Cemindo Tower, Menara Astra, The St Moritz Tower, Thamrin Nine Tower 1, dan Icon Tower 1 dengan ketinggian di atas 270 meter hingga 350 meter (supertall). Seluruhnya masih dalam tahap konstruksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.