Empat proyek baru tersebut masing-masing properti multifungsi The Elements di Lot 16, kawasan superblok Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, properti multifungsi Aeorium di kawasan perumahan Permata Buana Jakarta Barat, properti multifungsi di Tanjung Barat, Jakarta Selatan seluas 5 hektar, dan perumahan Bumi Samarinda Damai seluas 250 hektar, di Samarinda, Kalimantan Timur.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Serpong Damai Tbk., Hermawan Wijaya, menjelaskan, total GDV tersebut terbagi atas The Elements sejumlah Rp 2 triliun, Aeorium Rp 2 triliun, proyek Tanjung Barat senilai Rp 3 triliun, dan Bumi Samarinda Damai Rp 100 miliar.
"Tiga proyek pertama akan dilansir (mulai dijual) ke pasar pada semester kedua 2015, sementara Bumi Samarinda Indah, kuartal akhir 2015," ujar Hermawan kepada Kompas.com, Selasa (17/2/2015).
Hermawan memaparkan, proyek The Elements Rasuna Epicentrum akan mencakup dua menara apartemen masing-masing 300 unit, dengan rerata harga jual dimulai dari Rp 40 juta per meter persegi, plus dilengkapi ruang ritel.
Sementara Aeorium terdiri atas dua menara apartemen dengan harga perdana Rp 30 juta per meter persegi. Proyek ini juga dilengkapi dengan ruang ritel penunjang.
Sedangkan proyek di Tanjung Barat, akan berisi apartemen, pusat belanja, perkantoran, dan hotel. "Harga apartemennya sekitar Rp 30 juta per meter persegi," imbuh Hermawan.
Ada pun Bumi Samarinda Damai, akan ditawarkan dan dikembangkan dalam dua tahap. Tahap pertama seluas 100 hektar dengan harga kavling dimulai dari Rp 2 juta per meter persegi, dan harga unit rumah sekitar Rp 1 miliar.
"Kami mengharapkan penjualan (marketing sales) sebesar Rp 393 miliar dari Elemen, Rp 713 miliar dari Tanjung Barat, Rp 330 miliar Aeorium, dan Rp 100 miliar dari Bumi Samarinda Damai," tandas Hermawan.
Seluruh proyek tersebut mulai dibangun pada 2016 dengan target penyelesaian 2018.
Belanja modal
Hermawan menuturkan, untuk tahun ini, belanja modal BSD dialokasikan sekitar rp 3,5 triliun hingga Rp 4 triliun yang sumber dananya berasal dari pra penjualan, dan juga dana kontan perseroan.
"Dana belanja modal tersebut digunakan akuisisi lahan yang sudah mendapat izin prinsip seperti di BSD City, Grand Wisata, dan Kota Wisata dengan porsi Rp 1 triliun. Sementara sisanya digunakan untuk pengembangan infrastruktur proyek dan pembangunan properti investasi," tutur Hermawan.
Sedangkan target laba bersih perseroan, kata Hermawan, ditetapkan sebesar 10 persen hingga 15 persen dari pencapaian pendapatan pada tahun lalu yang berkisar antara Rp 5,5 triliun hingga Rp 5,7 triliun.