Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Bangun 7.000 Rumah, Pengembang Desak Pemprov DKI Duduk Bareng

Kompas.com - 15/02/2015, 21:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta kepada pengembang yang basis operasinya di Jakarta, untuk juga membantu membangun sejumlah unit hunian. Permintaan ini terkait masih adanya ketimpangan antara kebutuhan dan pasokan hunian.

Menurut Ketua DPD Realestate Indonesia (REI) DKI Jakarta, Amran Nukman, pemerintah telah memiliki perhitungan sendiri sehingga pada akhirnya meminta pengembang untuk membangun hunian di Jakarta.

"Tadinya, diputuskan setahun 50.000 unit. Kemudian diurai lagi, pada 2015, menjadi 7.000 unit," ujar Amran di Jakarta, Sabtu (14/2/2015).

Dia menjelaskan, saat ini REI DKI tengah menuntaskan empat menara rumah susun dengan total sekitar 300 unit di Pulo Gebang, Jakarta Timur. Artinya, satu menara mencakup sekitar 70 unit. Jika pemerintah menargetkan pengembang untuk membangun 7.000 unit, tambah Amran, berarti paling tidak butuh 100 menara.

Dia yakin, pemerintah tidak begitu saja mengeluarkan angka 7.000 unit ini. Pemerintah juga dianggap sudah mempertimbangkan lokasi pembangunan 7.000 unit tersebut.

"Kami meminta Pemprov, sebelum merilis angka, kami diajak bicara, sehingga realistis. Kalau nanti misalnya ada yang nanya 7.000 ini dibangun di mana saja, kami tahu. Ini kan teknis," jelas Amran.

Demikian halnya dengan teknis pembangunannya di lapangan dan siapa saja yang harus melaksanakan. Menurut Amran, itu semua harus dijelaskan secara lebih rinci, supaya target benar-benar tercapai. Ditambah lagi, tahun 2015 sudah memasuki bulan ke dua.

"Sekarang sudah Februari (2015), berarti tersisa 10 bulan. Artinya, dalam satu bulan ke depan harus bangun 10 menara," tutur dia.

Amran berharap, dalam waktu dekat pemerintah DKI mau duduk bersama untuk mengarahkan pembangunan 7.000 unit tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com