Menurut Plt Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat Mudjiadi, anggaran negara untuk mengatasi banjir tersebut memang sangat kecil.
"Tahun ini, total anggaran Ditjen SDA sebanyak Rp 22 triliun. Sejumlah Rp 5 triliun hingga Rp 6 triliun di antaranya untuk banjir," ujar Mudjiadi saat jumpa pers di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (13/2/2015).
Dengan total anggaran infrastruktur yang ada, tambahnya, angka ini tidak seberapa. Berbeda dengan di Jepang, yang emngalokasikan sebesar 1 persen hingga 1,5 persen dari total keseluruhan infrastruktur. Padahal, kondisi pembangunan di negara matahari terbit itu sangat baik.
"Sementara kita yang masih melakukan pembangunan besar-besaran justru hanya 0,4 persen saja. Sangat jauh. Demikian juga dengan Korea Selatan dengan anggara lebih tinggi yakni 0,7 persen," jelas Mudjiadi.
Dari total dana untuk banjir tersebut, alokasi terbesar adalah Jadebotabek. Alasannya, Jakarta adalah ibu kota dan menjadi prioritas.
"Untuk Jabodetabek, normalisasi sungai Ciliwung-Cisadane sebagai salah satu program penanganan banjir sebesar Rp 1,2 triliun," sebut Mudjiadi seraya menjelaskan, anggaran ini berasal dari APBN dan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) serta World Bank.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.