KOMPAS.com - Harga rumah baru di beberapa kota utama Tiongkok anjlok pada Desember 2014, justru saat kondisi pasar pulih pasca pemotongan suku bunga. Pemotongan suku bunga ini merupakan yang pertama dilakukan Pemerintah Tiongkok sejak 2012.
Biro Pusat Statistik Nasional mengatakan bahwa harga rumah jatuh di 65 dari 70 kota yang disurvei pemerintah. Sementara pada bulan November, penurunan harga terjadi di 67 kota.
Sebaliknya, penjualan rumah meningkat di beberapa kota besar setelah pada bulan November, Bank Sentral Tiongkok memangkas biaya kredit dan meringankan suku bunga industri yang selama ini mendorong perlambatan ekonomi negara.
Menurut Barclays Plc, jika momentum ini dapat dipelihara, penjualan rumah nasional diprediksi akan terus melonjak.
"Siklus harga properti akan menikung tahun ini dan menjadi lebih baik dari ekspektasi sebelumnya," ujar Kepala Riset Bocom Internasional Holdings Co yang berbasis di Hongkong, Hao Hong.
Hao mengatakan, saat volume penjualan meningkat, harga seharusnya juga meningkat. Namun, yang terjadi malah sebaliknya, harga rumah justru melorot signifikan.
Kendati demikian, China Real Estate Information Corp, menyimpan harapan, bahwa pengembang akan melihat adanya perbaikan sentimen pasar. Tingginya permintaan rumah di 23 kota besar akan mendorong harga jual sebesar 10 persen. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.