Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Hunian Bakal Bergeser ke Maja

Kompas.com - 04/12/2014, 16:10 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semakin terbatasnya pasokan dan tingginya harga lahan untuk hunian, memaksa pengembang mengubah strategi orientasi pengembangan ke kawasan barat dan selatan kawasan Jadebotabek.

Maja pun kemudian dipilih para pengembang sebagai wilayah ekspansi bisnis masa depan. Beberapa di antara sekian banyak pengembang yang tertarik dengan Maja adalah Ciputra Group, Hanson Land Group, Kalbe Group, dan Agung Podomoro Group, untuk sekadar menyebut nama.

Menurut Direktur Marketing Agung Podomoro Group, Indra W Antono, kawasan Maja memang punya prospek bagus terutama untuk dikembangkan perumahan. Pasokan lahan masih luas, dan dekat dengan Jakarta.

"Kami sudah memiliki lahan di kawasan itu sejak lebih kurang lima tahun lalu. Melalui mitra lokal, kami membelinya dan kemudian akan mengelolanya beberapa tahun lagi. Kami memang belum akan mengembangkannya sekarang, masih menunggu," jelas Indra kepada Kompas.com, Kamis (4/12/2014). 

Dia menambahkan, Agung Podomoro Group menguasai 300 hektar lahan di Maja. Pihaknya masih menunggu situasi kondusif untuk mulai menggarap aset lahan tersebut sekitar tiga sampai lima tahun ke depan.

Tentu saja, kata dia, situasi akan kondusif jika pemerintah melakukan iniasiasi dengan menambah infrastruktur jalan dan moda transportasi sebaik kawasan lainnya seperti Serpong.

"Kami harus menunggu upaya pemerintah dulu menambah infrastruktur jalan dan juga transportasi, kalau bisa berbasis rel untuk menjangkau wilayah-wilayah tertentu di seluruh kawasan Maja, agar nanti properti khususnya rumah yang dibangun, terjangkau harganya," tandas Indra.

Hal senada dikemukakan Komisaris Hanson Land Group, Tanto Kurniawan. Menurut dia, Maja adalah masa depan. Lahannya masih luas dengan harga murah dan potensial dijadikan berbagai peruntukan. Mulai dari hunian, apartemen, pusat belanja dan komersial seperti kawasan industri.

"Selain itu, Maja sudah ada dalam agenda pemerintah dan akan dijadikan sebagai kota baru terintegrasi lengkap dengan jaringan transportasi lintas kota dan jaringan infrastruktur jalan yang akan membuat kawasan menjadi semakin terbuka," papar Tanto.

Dengan begitu, tambah dia, aktivitas bisnis dan arus distribusi barang, jasa, dan manusia semakin meningkat yang pada gilirannya menstimulasi permintaan akan hunian dan properti komersial.

"Untuk itulah kami menggelontorkan dana hingga Rp 12 triliun untuk pengembangan tahap awal megaproyek Citra Maja Raya atau Maja Land seluas 2.000-2.400 hektar. Kami menggarap proyek ini bekerjasama dengan Ciputra Group melalui PT Ciputra Residence," ujar Tanto.

Penyangga Jakarta

Secara fisik, Maja berada di koridor barat dari sisi Kota Jakarta, sedangkan secara administrasi termasuk ke dalam tiga kabupaten berbeda yaitu Kabupaten Lebak, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang.

Kedudukan Maja dalam konteks wilayah yang lebih luas, cukup strategis dan terletak di dua  propinsi (Jawa Barat dan Banten). Beberapa area Bodetabek yang saat ini menjadi penyangga kota Jakarta untuk beberapa tahun yang akan datang akan menjadi sangat padat. Sehingga Maja punya peluang besar untuk menjadi penyangga Jakarta.

Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) telah menetapkan Maja sebagai Kota Kekerabatan berdasarkan Surat Kemenpera No.02/KPTS/M/1998. Maja dirancang sebagai kawasan permukiman skala besar guna menampung kebutuhan perumahan ke depan dengan kapasitas rumah terbangun sebanyak 304.110 unit. Maja juga berpeluang jadi pusat pertumbuhan baru.

Tak hanya itu, menurut Tanto, perubahan orientasi pengembang ini juga secara tidak langsung berkontribusi terhadap dekonsentrasi aktivitas bisnis, jasa, dan perdagangan dari Jakarta. Selain, tentu saja dapat menanggulangi kebutuhan perumahan yang selama ini belum terpenuhi.

"Maja akan menjadi penyangga ibu kota Indonesia. Sehingga beban Jakarta tidak lagi terlalu berat. Asalkan, pemerintah serius mendukungnya dengan pengembangan infrastruktur jalan dan transportasi terintegrasi yang memadai. Sehingga saatnya kelak, harga-harga properti bisa diakses oleh kalangan bawah sekalipun," tutur Indra.

Luas area Maja sendiri secara keseluruhan mencapai 10.900 Ha dengan rincian Kecamatan Maja di Kabupaten Lebak seluas 5.250 Ha, Kecamatan Cisoka dan Tigaraksa di Kabupaten Tangerang seluas 2.650 Ha, dan Kecamatan Tenjo di Kabupaten Bogor seluas 3.000 Ha.

Potensi

Potensi Maja juga tak kalah besarnya jika dibandingkan dengan kawasan lainnya. Maja berdekatan dengan kawasan industri Banten yakni Tangerang dengan pusatnya di Balaraja.

"Keberadaan kawasan industri ini tentunya sangat mendukung wacana Maja sebagai pusat pertumbuhan baru. Terlebih Maja dapat diakses melalui Tol Jakarta-Tangerang atau Tol Tangerang-Merak," papar Tanto.

Selain jalan bebas hambatan, Maja juga dapat dijangkau dari Jakarta (Tanah Abang) melalui transportasi berbasis rel ganda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ternyata, Lubang di Kursi Plastik Ada Fungsinya

Ternyata, Lubang di Kursi Plastik Ada Fungsinya

Umum
Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Berita
Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Berita
10 Juta Bambu Digunakan sebagai Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

10 Juta Bambu Digunakan sebagai Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Konstruksi
Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com