Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bintaro, Calon Pusat Pertumbuhan Bisnis Baru?

Kompas.com - 22/11/2014, 12:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesatnya pertumbuhan kawasan perkantoran di koridor TB Simatupang, Jakarta Selatan, menstimulasi pertumbuhan serupa di kawasan Pondok Indah (Jakarta Selatan), Bintaro (Tangerang Selatan), dan juga Serpong (Tangerang Selatan).

Permintaan ruang-ruang perkantoran baru mulai menjamur, seiring tingginya harga ruang perkantoran di koridor Simatupang. Saat ini perkantoran sewa sudah mencapai posisi Rp 250.000 hingga Rp 300.000 per meter persegi dan Rp 27 juta hingga Rp 35 juta per meter persegi untuk perkantoran strata.

Sementara di kawasan perkantoran sekunder, harga sewa dan jual ruang perkantoran masih terbilang kompetitif. Di kawasan Bintaro, contohnya, harga sewa berkisar antara Rp 150.000-Rp 200.000 per meter persegi. Sedangkan harga jual sekitar Rp 25 juta hingga Rp 30 juta per meter persegi.

Ruang-ruang perkantoran di kawasan Bintaro diminati oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor keuangan seperti perbankan, dan asuransi. Selain juga sektor jasa lainnya.

Menurut Wakil Presiden Direktur PT Jaya Real Property Tbk, Henky Wijaya, perusahaan perbankan yang membuka back office-nya di dalam area perumahan skala kota Bintaro Jaya, adalah PT Bank Permata Tbk.

"Mereka membangun dan mengokupasi Bank Permata Tower III yang berada di Sektor VII Pusat Bisnis Bintaro Jaya. Selain mereka, ada juga PT Bank CIMB Niaga Tbk yang mendirikan Griya Niaga I. Selebihnya merupakan perbankan yang menyewa ruang-ruang perkantoran dengan luas tertentu macam Bank BCA, Mandiri, dan lain-lain," ujar Henky kepada Kompas.com, Jumat (21/11/2014).

Dia menuturkan, permintaan ruang-ruang perkantoran baru mulai bergulir sejak krisis 2008. Banyak perusahaan yang berminat merelokasi kantornya dari central business district (CBD) Jakarta ke pusat pertumbuhan bisnis baru (sekunder).

"Untuk itu, kami meresponnya dengan mengembangkan 10 menara perkantoran di area komersial baru Bintaro Jaya yakni Bintaro Xchange seluas 25 hektar. Tahap pertama akan dibangun satu menara Bintaro Xchange Office dengan status kepemilikan perkantoran strata," buka Henky.

Guna merealisasikan menara perkantoran yang akan dibangun pada kuartal ketiga 2015, itu PT Jaya Real Property Tbk menggelontorkan dana senilai Rp 200 miliar.

Setelah Bintaro Xchange Office Tower, tambah Henky, akan dilanjutkan dengan pengembangan pusat belanja Bintaro Xchange Shopping Mall II pada akhir 2015, dan kemudian bertutur-turut apartemen strata sebanyak lima menara serta sembilan menara perkantoran lainnya.

"Sehingga dalam waktu 15 tahun ke depan, kami targetkan seluruh fasilitas komersial tersebut akan terwujud," pungkas Henky.

Selain Bintaro Xchange, pengembangan komersial serupa yakni Embarcadero Park yang dibesut PT Lippo Karawaci Tbk juga tengah dikembangkan. Lokasi Embarcadero Park menempel dengan Sektor 9 Bintaro Jaya.

Embarcadero Park dirancang untuk mengintegrasikan beragam varian properti yang terdiri dari apartemen Embarcadero Suites sebanyak 766 unit, pusat belanja Lippomalls seluas 46.000 meter persegi, dan rumah sakit berkapasitas 300 tempat tidur. Selain itu, proyek ini juga dilengkapi fasilitas klub keluarga, private sky pool, dan pusat hiburan.

Proyek-proyek anyar ini menggenapi proyek yang dilansir sebelumnya yakni Bintaro Icon yang dikembangkan PT Gapura Kencana Abadi (anak usaha Gapura Prima Group). Proyek hunian vertikal senilai Rp 200 miliar ini berdiri di atas lahan seluas 1 hektar, terdiri atas 4 tower, satu di antaranya merupakan kondotel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau