Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Tetap Lanjutkan Proyek Revitalisasi Teluk Benoa

Kompas.com - 21/11/2014, 15:45 WIB
Latief

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Perusahaan pengembang properti PT Tirta Wahana Bali Internasional tetap melanjutkan proyek revitalisasi kawasan Teluk Benoa, Bali. Proyek tersebut tetap dilaksanakan kendati hingga saat ini masih terjadi pro-kontra di masyarakat.

"Belum ada pekerjaan reklamasi, sampai sekarang belum dilakukan karena masih mengurus izin AMDAL. Kami memastikan proyek ini masih tetap berjalan meskipun ada pro dan kontra di kalangan masyarakat," kata Komisaris PT TWBI, Leemarvin Lieano, usai Konferensi Nasional ke-9 Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Laut dan Pulau-Pulau Kecil Menuju Tata Kelola Laut yang Berkelanjutan, Kamis (20/11/2014) malam.

Marvin mengemukakan, pihaknya saat ini terus melakukan kajian lingkungan tahap kedua untuk mendapatkan izin analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dari instansi terkait. Pada konferensi nasional yang dibuka Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Rabu (19/11) malam, lalu itu, Marvin mengatakan bahwa pihaknya juga akan memaparkan rencana revitalisasi Teluk Benoa kepada ratusan peserta konferensi dari berbagai daerah, termasuk sejumlah pakar.

Menurut dia, kawasan Teluk Benoa kini terancam abrasi dan sedimentasi. Hal itu sebagai dampak pendangkalan yang terjadi setiap tahun akibat tata cara kelola sampah dan limbah yang belum terintegrasi dengan baik.

"Dari total sekitar 700 hektar kawasan perairan di Benoa itu, rencananya hanya 400 hektar yang dikembangkan, sedangkan 300 hektar sisanya khusus untuk kawasan hijau," kata Marvin.

Adapun rencana revitalisasi yang akan dilakukan TWBI meliputi pengerukan laut hingga kedalaman sekitar 2,5 meter di bawah permukaan laut. Tanah hasil pengerukan itu nantinya akan digunakan untuk membentuk beberapa pulau buatan yang di atasnya dibangun berbagai fasilitas.

Sementara itu, menurut Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dietrich Geoffrey Bengen, wilayah darat di sekitar Teluk Benoa saat ini terjadi banyak pencemaran, kualitas airnya menurun dan sampah semakin menumpuk.

"Melalui perbaikan dan pemulihan di Teluk Benoa, nantinya akan ada nilai lebih bagi masyarakat sekitar, yakni ada tambahan ruang terbuka hijau, nilai ekonomis, dan juga nilai sosial," katanya.

Menurut Dietrich, penumpukan sedimentasi yang bertambah setiap tahun dan pengerasan endapan lumpur akan mengancam keberlangsungan ekosistem mangrove, terumbu karang dan biota laut di kawasan Teluk Benoa.

"Kondisi Teluk Benoa yang strategis, namun tidak produktif ini memerlukan suatu upaya dari masyarakat dan pemerintah untuk memulihkannya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau