Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPS "Mandul" Penyebab Proyek Infrastruktur Tersendat

Kompas.com - 17/11/2014, 12:08 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BRISBANE, KOMPAS.com - Tersendatnya kemajuan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia selama ini, disebabkan mandulnya Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS). Di KPS tidak ada ketegasan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

Managing Partner HD Asia Advsirory dan penggagas dialog pelaku Infrastruktur Indonesia-Australia, Bernardus Djonoputro, mengutarakan hal tersebut kepada Kompas.com, Sabtu (15/11/2014).

"Partisipasi swasta melalui skema KPS inilah yang selama ini tidak bekerja dengan baik sehingga proyek infrastruktur banyak yang buntu. Padahal, KPS sangat diharapkan menjadi salah satu penerobos kebuntuan pembangunan infrastruktur di Indonesia yang membutuhkan dana lebih kurang Rp 6.000 triliun," jelas Bernardus. 

Selain mandulnya KPS, tersendatnya percepatan pembangunan proyek infrastruktur juga disebabkan lambatnya pengambilan keputusan dan ketegasan pemerintah. Sebaliknya, mitra swasta dan investor lokal dan internasional justru memerlukan sinyal dan arahan yang jelas tentang aspek kontrak, penjaminan, project financing sampai pengaturan porsi pemerintah dalam ekuitas.

"Untuk itu, saya sarankan agar presiden membuat Unit Kerja di level teratas, untuk menangani dan memayungi semua kegiatan yang berhubungan dengan KPS. Sehingga viability gap fund  (dana dukungan tunai infrastruktur) melalui skema penjaminan Indonesia Infrastructure Guarantee Fund, penyertaan ekuitas melalui PT Sarana Multifinansial Infrastruktur, maupun PPP Center dan proyek prioritas di Bappenas, semua dapat bergerak seirama, tepat sasaran, dan efektif," papar Bernardus.

Dia menambahkan, berbagai inisiatif yang banyak dilakukan oleh pelaku bidang infrastruktur harus didukung. Karena, menurut dia, semua pihak perlu bahu membahu untuk membangun target infrastruktur Indonesia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo yakni 2.000 kilometer  jalan, 10 bandar udara, 24 pelabuhan dan 35.000 MW listrik.

"Sehingga target pertumbuhan ekonomi kita dapat tercapai," tandas Bernardus.

Salah satu inisiatif tersebut adalah usulan membentuk kelompok kerja (working group)  Infrastruktur Indonesia-Australia yang mengemuka pada pertemuan informal para pelaku infrastruktur Indonesia-Australia, di Brisbane, Sabtu (15/11/2014).

Kelompok kerja ini merupakan sebuah forum dialog para pemangku kepentingan bidang infrastruktur kedua negara yang diharapkan bisa dimulai kuartal pertama 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Berita
[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com