Pakuwon Kantongi Laba Rp 1,3 Triliun

Sedangkan pendapatan perseroan mencapai Rp 2,717 triliun atau meningkat 17 persen ketimbang periode yang sama tahun 2013. Adapun komposisi pendapatan PWON, 45 persen merupakan pendapatan berkelanjutan (recurring revenue) dan 55 persen merupakan pendapatan pengembangan (development revenue).

Secara tahunan, pendapatan berkelanjutan naik 18 persen, didukung dengan peningkatan
okupansi dan tarif sewa pusat perbelanjaan Kota Kasablanka, Gandaria City dan juga Tunjungan Plaza dengan tingkat hunian masing-masing 99 persen, 98 persen dan 99 persen.

Akuisisi Pakuwon Permai (PP) yang baru dirampungkan pada 10 Oktober 2014 lalu, akan
semakin memperkokoh portofolio pusat perbelanjaan yang melejit 53 persen dari sebelumnya
334.000 meter persegi nett leasable area  (NLA)menjadi 512.000 meter persegi NLA.

Luas pusat perbelanjaan di atas masih akan bertambah 25 persen menjadi 643.000 meter persegi NLA melalui perluasan Tunjungan City maupun Supermal Pakuwon Indah.

Selain itu perseroan juga sedang membangun 4 hotel yaitu Sheraton Hotel di Gandaria City, Four Points Hotel di Tunjungan City, Pullman Hotel dan Ibis Styles Hotel di Supermal Pakuwon Indah serta satu serviced apartment Ascott Residence.

"Pada sisi development revenue, PWON terus mengembangkan pembangunan apartemen, perumahan, dan perkantoran. Perseroan memiliki dua township Pakuwon City di Surabaya Timur dan yang baru dikembangkan, Grand Pakuwon, di Surabaya Barat," papar Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PWON, Minarto Basuki, Kamis (30/10/2014).

Minarto menambahkan, menara-menara apartemen Perseroan yang sedang dalam tahap konstruksi adalah Angelo dan Bella (di Kota Kasablanka), The Peak dan One Icon (di Tunjungan City), Orchard, Tanglin dan Ritz (di Supermal Pakuwon Indah) serta empat menara Educity di Pakuwon City. Menara perkantoran yang menyatu dengan perluasan Tunjungan Plaza tahap V juga sedang dalam tahap konstruksi.