Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perumnas Minta Dukungan Jokowi

Kompas.com - 17/10/2014, 11:42 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Properti masih menjadi sektor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan adanya pemerintahan baru pimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla mulai 20 Oktober 2014 mendatang, Perumnas berharap sektor bidang perumahan dapat terus berkembang.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Perumnas Himawan Arief saat jumpa pers Rapat Koordinasi Nasional Penyusunan Prognosa 2014 & RKAP 2015 'Peran perumnas dalam Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia' di Kantor Perumnas, Kamis (16/10/2014).

"Kami berharap, peran Perumnas bisa jadi stabilisator harga dengan didukung pemerintahan," ujar Himawan.

Bentuk dukungan ini, kata dia, dengan cara pengadaan tanah bagi Perumnas. Himawan mengaku, saat ini semakin sulit mendapatkan tanah untuk membangun perumahan, khususnya rumah susun. Kelangkaan tanah terutama di kota-kota besar, berimbas pada melambungnya harga tanah tersebut. Hal ini, kemudian membuat Perumnas kewalahan membangun rusun yang murah bagi masyarakat berpendapatan rendah (MBR).

"Bisa saja pemerintah memberi tanah atau menyediakan tanah yang murah," kata Himawan.
Menurut dia, dengan pengadaan tanah dapat mengurangi beban Perumnas dalam menyediakan rusun yang terjangkau bagi MBR.

Selain langkanya tanah, pembangunan menjadi terhambat karena proses perizinan tanah.

"Proses perizinannya panjang. Semarang satu tahun, Pontianak sudah enam bulan belum selesai juga," kata Himawan.

Selain itu, Himawan juga berharap, situasi politik yang stabil dapat menciptakan iklim yang baik pada sektor properti untuk menengah ke bawah. Karena, saat ini, kebutuhan rumah di Indonesia semakin meningkat, sementara ketersediaan rumah murah kurang.

Perumnas sendiri saat ini fokus pada pembangunan vertikal, baik hunian maupun komersial. Untuk hunian atau perumahan Perumnas menargetkan 200 menara rumah susun yang kini baru terbangun 30 menara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau