Pameran tersebut digelar untuk mensosialiskan rumah subsidi pemerintah kepada masyarakat. Agar rumah subsidi tepat sasaran, pemerintah membantu masyarakat melalui KPR Sejahtera FLPP atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan. Fasilitas ini nantinya akan membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk bisa memiliki rumah sendiri yang pengelolaannya langsung dilaksanakan oleh Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera).
Ada dua syarat tertentu bagi masyarakat yang ingin melakukan kredit rumah subsidi. Pertama, suku bunga tetap 7,25 persen selama jangka waktu KPR, termasuk asuransi jiwa dan kebakaran. Kedua, jangka waktu KPR maksimal 20 tahun. Kemenpera menjamin, tidak akan ada masyarakat yang melakukan KPR selama lebih dari 20 tahun.
Namun, sebelum mengajukan KPR, data-data pemohon akan diverifikasi dulu, mulai gaji, usia, dan pekerjaan. Hal itu dilakukan langsung oleh para developer sehingga tidak akan ada KPR melebihi batas maksimum.
Adapun harga rumah subsidi yang ditawarkan para pengembang di Expo Rumah Rakyat 2014 ini juga terbilang murah sesuai ketentuan pemerintah. Rata-rata berkisar antara Rp 95 juta sampai Rp 125 juta, tergantung lokasi rumah itu berada. Angsurannya pun terbilang ringan, yakni di kisaran Rp 800.000 sampai Rp 900.000 per bulannya.
"Ya, lumayan entenglah angsurannya buat rakyat kecil kayak kita. Asal jangan tiba-tiba naik saja di tengah jalan," ujar Amir (40), seorang pengunjung asal Grogol, Minggu (7/9/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.