Mal yang dikembangkan PT Summarecon Agung Tbk., tersebut ramai dikunjungi karena beberapa faktor. Pertama, berada di kawasan perumahan Summarecon Kelapa Gading. Kedua, tenancy mix (komposisi penyewa) antara peritel pakaian, aksesoris, makanan, hobi, minuman dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan pasar.
"Ketiga, mal dirancang sangat nyaman, dan aman sehingga membuat pengunjung tertarik untuk datang dan betah berlama-lama berbelanja atau sekadar menikmati suasana," ujar Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk., Johannes Mardjuki, kepada Kompas.com, Rabu (23/7/2014).
Sedangkan faktor keempat adalah event atau agenda acara yang digelar secara berkala. "Setiap tahun kami setidaknya memiliki satu atau dua event besar, seperti Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF), atau Arabian Night Festival selama bulan Ramadhan. Acara-acara seperti ini sangat efektif mendulang banyak pengunjung," ungkap Johannes.
Sejak beroperasi pada kurun 1990-an, Mal Kelapa Gading mencatat tingkat okupansi 99 persen. La Piazza dan Gading Citywalk adalah dua fasilitas yang menjadi daya tarik utama mal ini selain peritel dengan merek lokal dan internasional.
Saat ini, tarif sewa yang dikenakan rerata mencapai 27 dollar AS per meter persegi per bulan dengan patokan kurs Rp 8.000.
Sedangkan mal sekelas lainnya dengan konsep yang juga serupa family mall, yakni Pondok Indah Mall, setiap tahun mengalami lonjakan jumlah pengunjung sebanyak 20 persen hingga 30 persen per tahun. Terlebih selama bulan Ramadhan dan jelang Idul Fitri.
Menurut Deputy General Manager Pondok Indah Mall, Eka Dewanto, jumlah pengunjung tiap tahun pasti naik. Terutama pada masa-masa puncak seperti libur sekolah, Ramadhan, jelang Idul Fitri, Natal, dan pergantian tahun.
"Kunjungan melonjak tak lain karena ada event spesial yang kami gelar setiap tahun. Tahun ini kami gelar acara berbau akrobatik yang berlangsung hingga 10 Agustus mendatang," kata Eka.
Digelarnya acara-acara istimewa setiap tahun, diakui Eka, mampu menarik minat pengunjung. Selain itu, penyewa pun merasa terbantu. "Salah satu yang membuat rame sebuah mal kan keberadaan penyewa. Kami membantu mereka untuk bisa bertahan dengan mengadakan acara-acara periodik. Selain itu, kami juga mendatangkan penyewa yang menjual barang yang betul-betul dibutuhkan konsumen," tambah Eka.
Walhasil, kata Eka, selain dikunjungi jutaan orang, Pondok Indah Mall 1,2 dan Street Gallery berhasil mencatat kinerja 100 persen dalam tingkat okupansi. padahal, tarif sewanya tidak bisa dikatakan murah, yakni 80 dollar AS per meter persegi per bulan dengan patokan kurs Rp 8.500.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.