JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan umum (Pemilu) presiden bukan satu-satunya alasan sektor properti di Tanah Air tampak melambat. Menurut Managing Director Corporate Strategy and Service Sinar Mas Land Ishak Chandra, hingga tahun depan, sektor properti di Indonesia memang tengah mengalami penurunan.
"Kita belum ada rencana untuk menyambut hasil Pilpres. Pasti akan lihat keadaan. Tapi, yang pasti, Sinar Mas Land akan terus membangun setelah pemilu," ujar Ishak seusai peluncuran kompetisi Sinar Mas Land Writing and Photo Contest 2014 dan acara buka puasa bersama, Kamis (17/7/2014).
Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kondisi sektor properti Indonesia saat ini lebih lesu. Meskipun tetap tumbuh, namun tidak setinggi satu atau dua tahun lalu. Hal ini ditandai dengan masih meningkatnya volume penjualan.
"Kalau dibandingkan tahun lalu, tahun ini tidak terlalu bagus. Growing-nya ada, tapi tidak setinggi tahun lalu. Tahun ini sampai tahun depan ada beberapa hal yang membuat growth index-nya lebih stagnan," kata Ishak.
Menurut Ishak, perlambatan memang terjadi secara alami akibat siklus properti. Tanpa pemilu sekalipun, sektor properti di Indonesia memang akan melambat tahun ini hingga tahun depan. Namun, kali ini setidaknya ada tiga alasan di balik melambatnya sektor properti, yaitu siklus properti, pemilu, dan kebijakan Bank Indonesia terkait loan to value (LTV).
"Salah satu adalah property cycle. Mau ada pemilu, tidak ada pemilu, siklus properti tahun 2014-2015 itu memang lagi di bawah. 2015 akhir baru akan naik lagi. Kedua adalah pemilu. Setiap ada pemilu, pasti turun. Yang ketiga, dengan adanya LTV, loan to value. Itu akan membuat semuanya jadi nambah, bertumpuk masalahnya," pungkas Ishak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.