Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Tiongkok Dominasi Pembelian Properti Australia

Kompas.com - 28/06/2014, 18:27 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber SCMP

CANBERRA, KOMPAS.com - Investor asing asal Tiongkok, mendominasi pembelian asing atas properti Australia.

Menurut data Badan Evaluasi Investasi Asing, jumlah pembeli asal negeri Tirai Bambu tersebut melampaui Amerika Serikat. Mereka membeli properti komersial dan residensial Australia senilai total Rp 66,8 triliun atau melambung 42 persen dari tahun 2012. 

Deputi Gubernur Bank Sentral Australia, Christopher Kent, mengatakan, pertumbuhan tersebut ditandai dengan persetujuan pinjaman perbankan yang meningkat dari tahun ke tahun. 

"Data ini jelas menunjukkan kenaikan tingkat persetujuan untuk pembelian perumahan asing dari waktu ke waktu. Tapi sulit untuk mengetahui berapa banyak jumlah persetujuan kredit mendorong permintaan bersih untuk perumahan Australia," ujar Kent.

Penjelasan Kent disampaikan dalam dengar pendapat dengan parlemen mengenai fenomena aktual melonjaknya jumlah pembeli asing, terutama asal Tiongkok. Pembelian asing tersebut telah menimbulkan kekhawatiran penduduk setempat karena harga rumah terus meroket dan tak terjangkau lagi. 

Bank Sentral Australia sendiri telah memangkas target kenaikan suku bunga sebesar 2,25 poin antara 2011 hingga Agustus tahun lalu ke rekor terendah menjadi 2,5 persen untuk membantu meningkatkan permintaan domestik dan industri konstruksi perumahan.

Langkah tersebut diambil sebagai respon lonjakan harga rumah sebesar 10,7 persen menjadi rerata Rp 6,1 miliar yang terjadi di delapan negara bagian dan wilayah ibu kota Canberra.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau