Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapitalisasi Pasar Properti Tembus Rp 250,88 Triliun!

Kompas.com - 28/06/2014, 14:41 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi makro ekonomi Indonesia boleh saja melambat dan Rupiah terpuruk, namun sejumlah kalangan tetap optimistis sektor properti masih akan tetap tumbuh positif. 

Hal tersebut terindikasi dari pertumbuhan sektor properti di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sektor properti pernah mencatat indeks saham tertinggi di atas kinerja indeks saham gabungan (IHSG) pada 2013.

Menariknya, indeks saham properti terus meningkat dan lebih tinggi secara sektoral hingga sekarang. Padahal pada 2009-2012 kinerjanya di bawah IHSG. 

Adapun total kapitalisasi pasar sektor properti mencapai Rp 250,88 triliun atau sekitar 6 persen dari total kapitalisasi pasar BEI gabungan sembilan sembilan sektor yakni keuangan, kebutuhan konsumsi, infrastruktur dan transportasi, perdagangan dan investasi, industri dasar dan kimia, pertambangan, pertanian, dan industri lain-lain.

"Meskipun nilai kapitalisasi pasar sektor properti kecil namun cukup likuid di pasar saham. Saat ini, terdapat 428 miliar lembar saham yang diperdagangkan dari 45 emiten properti," kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Ito Warsito, saat berbicara di seminar nasional "Membangun Properti Indonesia Melalui Pasar Modal, pekan ini.

Menurut Ito, pasar properti Indonesia sangat menjanjikan, terutama jika dilihat dari segi jumlah populasi usia produktif yakni sebesar 29 juta. Populasi sebanyak itu, merupakan potensi pasar bagi pengembang untuk membangun hunian.

"Meskipun tahun 2014 kita  menghadapi tantangan yakni kebijakan moneter yang ketat, kondisi ekonomi domestik yang belum baik dan berpengaruh terhadap depresiasi rupiah, dan situasi politik yang memberikan pengaruh terhadap keputusan masyarakat membeli rumah. Namun saya yakin properti akan tumbuh positif," tandas Ito. 

Indonesia, imbuh Ito, cukup menjanjikan. Terlebih dari segi pertumbuhan harga properti yang secara umum mendorong peningkatan laba bersih para emiten. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau