Prototipe berukuran penuh itu dikembangkan khusus oleh Garrison Architects untuk New York City Office of Emergency Management. Hunian-hunian vertikal tersebut bisa dibangun hanya dalam 15 jam di lokasi mana pun. Karena itulah, hunian ini ideal digunakan pascabencana. Para korban tak perlu meninggalkan komunitas mereka, meski hunian mereka rusak parah.
Principal Garrison Architects, James Garrison, percaya bahwa desain yang digagas firmanya bisa juga digunakan di seluruh bagian Amerika Serikat. Kawasan itu terutama daerah yang paling parah menderita kerusakan akibat bencana alam maupun bencana akibat kelalaian manusia.
"Modul-modul ini tidak hanya untuk Kota New York, mereka memang didesain sesuai dengan kebutuhan zona di Amerika Serikan. Artinya, mereka bisa digunakan di hampir semua sudut negara," ujar Garrison, seperti dikutip dalam Dezeen.
Garrison tidak bekerja sendirian. Perusahaan arsitekturnya juga bekerja sama dengan kontraktor American Manufactured Structure and Services.
Mark Line Industries juga berperan mencetak bagian-bagian hunian ini. Selama satu hingga dua tahun mendatang, hasil karya keduanya ini akan ditempati oleh tamu-tamu berbeda setiap lima hari sekali. Para tamu ini bisa mengetes fungsi dan mungkin juga memberikan masukan untuk meningkatkan mutu bangunan.
"Sekarang waktunya menginvestigasi detil rumit dari hidup di unit ini purnawaktu," imbuhnya.
Para tamu bisa menikmati hunian berpenampilan minimalis, namun padat fungsi. Di dalamnya terdapat ruang keluarga, dapur, kamar mandi, dan ruang penyimpanan. Setiap unit juga dilengkapi dengan insulasi tebal. Kemungkinan, panel surya pun akan melengkapi setap unit.
"Keindahan unit-unit ini pada fleksibilitasnya. Mereka bisa ditumpuk seperti lego untuk membuat hunian deret, atau mereka juga bisa diselang-seling antara rumah dan struktur yang ada," kata Garrison.
Tidak hanya berbentuk menarik, hunian-hunian ini pun bisa dibangun dengan cepat. Hanya dalam waktu 15 jam selesai, dan itu sudah termasuk transportasi modul ke situs bencana, menurunkannya dari truk, dan membangun struktur tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.