KOMPAS.com - Pemenang Pritzker Prize 2014, Shigeru Ban, selama ini memang sudah terkenal dengan kerelaannya terjun langsung ke daerah-daerah bencana. Seusai menerima penghargaan, Ban pun langsung bekerja di Filipina untuk membangun
hunian sementara bagi korban bencana Topan Haiyan yang terjadi tahun lalu. Bagaimana bentuk hunian sementara tersebut?
Hunian sementara yang dibangun oleh Ban bernama "Paper Log House". Hunian-hunian ini sengaja didesain sederhana agar bisa dibangun dalam waktu singkat.
"Paper Log House" tidak hanya dibangun di Filipina. Sebelumnya, Ban sudah membangun hunian sementara di India dan Turki. Namun, proyek yang telah dibuat sebelumnya, menggunakan sistem berbeda, dan memakan banyak waktu.
Shigeru Ban Architects
Untuk hunian-hunian sementara di Filipina, Ban menggunakan sistem partisi kertas hasil pengembangannya sendiri. Dia mengembangkan sistem tersebut agar bisa digunakan sebagai partisi di pusat evakuasi berupa bangsal-bangsal besar. Tentu saja, sistem yang digunakan di Filipina sudah melalui penyesuaian.
Shigeru Ban Architects Shigeru Ban tidak hanya bekerja bersama arsitek muda, namun juga dengan penduduk setempat.
"Paper Log House" yang ada di Filipina dibangun dengan menggunakan rentetan krat soda plastik sebagai dasar bangunan. Krat-krat tersebut diberikan pemberat berupa kantung-kantung pasir. Di atasnya, Ban dan tim menggunakan sabut kelapa serta tripleks sebagai lantai hunian.
Sementara itu, dinding eksterior tiap bangunan dibuat dari anyaman bambu siap pakai. Untuk atapnya, Ban menggunakan nipah palem yang diletakkan di atas lembaran plastik sebagai atap. Mudah, murah, dan cepat waktu pengerjaannya. Bisa dicontoh dan diterapkan di daerah bencana wilayah Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.