Salah satu solusi yang ditawarkan adalah 'Proyek Gregory'. Dirancang oleh Designdevelop, prioritas utama proyek ini adalah untuk mencari alternatif optimal untuk kebutuhan orang tanpa rumah melalui penggunaan billboard dan ruang-ruang iklan mereka.
Rumah billboard tersebut akan menghasilkan biaya perawatan minimal, yang bisa dibayar melalui ruang sewa fasadnya. Di samping itu, para arsitek percaya, mereka masih bisa berhemat kendati mengambil biaya listrik yang dibutuhkan untuk billboard agar tetap menyala pada malam hari.
"Kami mencoba untuk mengoptimalkan pemakaiannya. Kita menemukan bahwa energi cahaya ini disimpan sepenuhnya dan bisa menutupi semua kebutuhan penggunaan interior," tulis arsitek. Designdevelop.
Namun, proyek perumahan ini mungkin bisa diterapkan di mana saja. Hanya, pelaksanaannya harus didahului dengan penelitian untuk mencari tempat yang memadai bangunan ini kelak didirikan.
Selain itu, harus dipikirkan matang-matang soal partner kerja, yaitu perusahaan dan investor yang akan berpartisipasi dalam realisasi atau sewa jangka panjang dari ruang-ruang iklan tersebut. Perusahaan-perusahaan itu akan diberikan logo resmi dan mereka bisa menempatkan di situs web perusahaan mereka sendiri atau bahan promosi lain dengan link langsung ke website proyek rumah billboard ini. Nilai tambahnya terletak pada pilihan untuk menyajikan satu perusahaan terhadap perusahaan sejenis sebagai tempat kesadaran sosial melalui program corporate social responsibility (CSR).
Komponen kedua adalah kamar mandi dengan wastafel yang terletak di lemari, toilet dan sudut ruangan. Konstruksi bangunan ini diselesaikan dengan balok kayu, dasar beton, papan untai berorientasi, kayu atau baja tangga dan dua jendela.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.