Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepinya Transaksi di Gang Dolly...

Kompas.com - 20/06/2014, 15:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Gang Dolly, dan Jarak, Surabaya, Jawa Timur, merupakan dua lokasi yang sedang panas diperbincangkan saat ini. Intensitas perhatian semakin tinggi menjelang dan setelah kawasan lokalisasi prostitusi tersebut ditutup pada Rabu, 18 Juni 2014.

Namun demikian, apakah intensitas atensi yang sama juga terjadi pada sektor properti? Lazimnya sebuah kawasan yang ramai aktivitas bisnis, jasa, dan perdagangan, maka jumlah transaksi pun akan banyak pula.

Sayangnya, Koordinator Marketing kantor agen properti Ray White Mulyosari Surabaya, Haryanto, justru mengungkapkan fakta sebaliknya. Menurut dia, transaksi properti di pasar sekunder di kedua lokasi tersebut sepi.

"Jangankan ada orang yang membeli, yang melihat-lihat saja bisa dihitung dengan jari. Itu pun dilakukan secara sembunyi-sembunyi," tutur Haryanto kepada Kompas.com.

Padahal, dia menambahkan, aktivitas bisnis, jasa, dan perdagangan di Gang Dolly, dan Jl Jarak sangat ramai. Sebut saja bisnis rumah makan, kios-kios kosmetik, pakaian, dealer  tak resmi kendaraan roda dua, bengkel, warnet, dan lain-lain.

"Meski ada klien yang mendaftarkan propertinya untuk dijual, itu pun hanya terjadi tiga bulan sekali. Jumlahnya sangat minim, hanya lima rumah diajukan kepada kami untuk dijual kembali," ujar Haryanto seraya mengatakan properti yang dititipkan kepadanya mulai seharga Rp 300 jutaan.

Sepinya transaksi properti di Jl Jarak dan Gang Dolly, terindikasi dari ditariknya kembali listing properti tersebut oleh pemiliknya.

"Tak ada satu pun calon konsumen yang melirik. Kami tidak masalah dan bahkan sangat memahami. Semoga dengan konversi lokalisasi prostitusi menjadi sentra ekonomi bagi usaha kecil menengah, bisa mengubah citra Jl Jarak dan Gang Dolly sehingga transaksi tak lagi sepi," tandas Haryanto.

Untuk diketahui, harga lahan di Jl Jarak dan Gang Dolly serta area sekitarnya berkisar antara Rp 3 juta hingga Rp 4 juta per meter persegi. Sementara harga propertinya mencapai Rp 2 juta per meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau