Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Tahu Harga Properti di Gang Dolly?

Kompas.com - 19/06/2014, 23:07 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Popularitas kompleks lokalisasi prostitusi Gang Dolly, Surabaya, Jawa Timur, melonjak tajam saat pra dan pasca penutupannya, pada Rabu 18 Juni 2014. Namun, tahukah Anda berapa harga lahan dan properti di kawasan tersebut sehingga warga penghuninya enggan relokasi?

Menurut Koordinator Marketing Kantor Agen Properti Ray White Mulyosari Surabaya, Haryanto, harga lahan di Gang Dolly, Jl Jarak, dan area sekitarnya berkisar antara Rp 3 juta hingga Rp 4 juta per meter persegi.

"Sementara harga propertinya mencapai Rp 2 juta per meter persegi. Jika dikalkulasi menyeluruh antara harga lahan dan bangunan, maka rumah dengan ukuran 45/60 meter persegi sekitar Rp 300 jutaan. Di pasar sekunder, harganya akan mencapai sekitar Rp 400 jutaan," papar Haryanto kepada Kompas.com, Kamis (19/6/2014).

Memang, lanjut Haryanto, harga lahan dan properti di Gang Dolly dan sekitarnya terus tumbuh. Namun pertumbuhannya tidak terlalu signifikan dan kalah dari Jl Banyuurip, Pasar Kembang, yang hanya "sepelemparan" batu dari Gang Dolly dan Jl Jarak. Di Jl Banyuurip, harga lahan sudah menembus angka Rp 8 juta per meter persegi, dan propertinya mencapai Rp 4 juta per meter persegi.

"Diakui atau tidak, lambatnya pergerakan harga lahan dan properti Gang Dolly dan Jl Jarak, disebabkan citra Gang Dolly sendiri sebagai kompleks lokalisasi prostitusi yang negatif di mata calon konsumen. Mereka tidak terlalu tertarik membeli properti di sana. Jangankan membeli, melihat-lihat saja harus sembunyi-sembunyi," tutur Haryanto.

Lima properti

Meski transaksi properti di pasar sekunder terhitung lambat, namun properti yang didaftarkan untuk dijual selalu ada tiap tiga bulan sekali. "Minimal lima rumah diajukan kepada kami untuk dijual kembali," tambah Haryanto.

Siapa yang tertarik membeli?

"Hingga rumah tersebut ditarik kembali oleh pemiliknya, tak ada satu pun calon konsumen yang melirik. Kami tidak masalah dan bahkan sangat memahami. Semoga dengan konversi lokalisasi prostitusi menjadi sentra ekonomi bagi usaha kecil menengah, bisa mengubah citra Gang Dolly dan transaksi tak lagi sepi," tandas Haryanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau