Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-JK Akan Bangun 5.000 Menara Rusun

Kompas.com - 11/06/2014, 06:54 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Jokowi-Jusuf Kalla, akan membangun 5.000 menara rumah susun untuk mengatasi kekurangan pasokan (backlog) rumah. Program ini juga akan didukung perbaikan infrastruktur regulasi dan tata ruang.

Demikian dipaparkan Mantan Ketua Umum DPP REI Enggartiasto Lukita yang juga anggota tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla. Menurut dia, program pembangunan 5.000 menara rumah susun merupakan bagian dari lima pilar utama visi Jokowi-Jusuf Kalla dalam membenahi sektor perumahan.

"Hal itu akan didukung perbaikan infrastruktur termasuk di dalamnya penyusunan tata ruang secara transparan, karena Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan kunci pembangunan itu sendiri. Setiap orang yang membangun di kawasan tidak perlu berkeliling dari satu meja ke meja," papar Enggar dalam acara bedah visi Capres 2014 mengenai sektor perumahan di Jakarta, Selasa (10/6/2014).

 
Pilar kedua, lanjut Enggar, Jokowi-Jusuf Kalla akan menjamin perizinan satu pintu, agar lebih efisien. Ketiga, Jokowi-Jusuf Kalla juga berjanji akan mengembalikan subsidi untuk rumah sederhana tapak (RST). Dengan demikian, diharapkan kekurangan pasokan (backlog) rumah sebanyak lebih dari 15 juta unit dapat diatasi.
 
Keempat, mengembalikan Perum Perumnas pada khittah-nya sebagai penyedia perumahan untuk masyarakat kalangan marjinal yang berpengasilan rendah (MBR).

"Perum Perumnas itu orientasinya bukan profit. Kalau profit, jangan salahkan kalau (Perumnas) melakukan diversifikasi bisnis. Apabila orientasinya ketersediaan rumah bagi MBR, kita bisa tuntut manajemen anggaran. Tujuannya jelas, anggarannya jelas, tinggal bagaimana pelaksanaannya," ujar Enggar.

 
Kelima, mengenai pembiayaan, Jokowi-Jusuf Kalla pun telah menyiapkan formulasi uang muka murah. Uang muka yang mereka tawarkan hanya satu persen dari total nilai rumah dengan angsuran berbunga satu persen selama masa tenor. 

"Saya yakin, bank bisa melaksanakan program ini dengan harga (rumah) maksimal Rp 250 juta," ujarnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau