Kawasan industri tersebut dikembangkan di atas lahan seluas 390 hektar. Konstruksi dilakukan secara bertahap mulai hari ini, Sabtu 31 Mei 2014.
Artha Industrial Hills terbagi dalam beberapa kavling yang dilengkapi dengan fasilitas dan sarana penunjang antara lain jalan utama selebar 45 meter, jalan lingkungan 30 dan 20 meter, saluran drainase, jaringan air bersih dan kotor, water treatment plant dengan kapasitas 300 liter per detik, waste water treatment plant dengan kapasitas 240 liter per detik serta sistem keamanan 24 jam. Kawasan industri ini nantinya akan dikelola oleh PT Bumi Anugerah Mandiri.
Karawang Barat sendiri merupakan bagian dari kawasan-kawasan industri modern yang sedang tumbuh dan berkembang saat ini. Posisinya dapat diakses melalui tol Jakarta-Cikampek kilometer 46 yang merupakan jalan utama dan terhubung dengan beberapa kawasan industri lain di sekitarnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Kabupaten Karawang, Hanafi, mengatakan alokasi lahan kawasan industri di Karawang seluas 20.000 hektar. Dari total izin 19 kawasan industri yang dikeluarkan pada 1999, baru 6 kawasan industri yang sudah beroperasi. "Keenamnya sudah penuh terisi," ujar Hanafi.
Pertumbuhan melambat
Kehadiran Artha Industrial Hills akan menambah pasokan lahan kawasan industri tahun ini yang menunjukkan kecenderungan menurun sejak 2011 hinga 2013. Dalam kurun tiga tahun tersebut, menurut Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia, Sanny Iskandar, pasokan lahan industri yang terserap sekitar 2.300 hektar.
"Ada tren melambat karena pasokan terbatas setelah selama tiga tahun terakhir terserap maksimal oleh perusahaan-perusahaan manufaktur seperti otomotif sebagai penggerak utama kehadiran perusahaan-perusahaan vendor lainnya, barang-barang konsumsi dan elektronik," papar Sanny.
Tahun 2014, tambah Sanny, kawasan industri yang terserap diperkirakan lebih rendah dibanding tahun lalu yakni sekitar 350 hektar.