Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Perumahan Inggris Belum Mencapai Klimaks

Kompas.com - 16/05/2014, 16:23 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Perumahan Inggris, Kris Hopkins memastikan ledakan sektor perumahan di negaranya selama empat tahun terakhir masih dalam batas wajar. Pasalnya, pertumbuhan terjadi sebagai dampak krisis keuangan global 2008.

Hal tersebut dikemukakan Hopkins terkait kekhawatiran sejumlah pihak terhadap gejala bubble pasar perumahan akhir-akhir ini dengan indikasi meroketnya harga rumah.

"Harga rumah saat ini di seluruh Inggris belum mencapai puncak, masih di bawah pencapaian maksimal pada 2008. Harga puncak mungkin baru akan terjadi pada 2018," ujar Hopkins.

Dia menambahkan, membangun lebih banyak rumah adalah kunci untuk menahan terjadainya gelembung. Oleh karena itu, Kementerian Perumahan Inggris akan memberikan catatan khusus kepada para pengembang untuk menaikkan pasokan rumah.

Dia juga mengatakan tingkat inflasi harga di London merupakan "masalah", sekitar 9,1 persen. Sementara secara umum tingkat inflasi secara Nasional hanya 5,8 persen. ''Kita perlu membangun lebih banyak rumah. Kita hanya punya angka pagi ini dan kami melihat peningkatan 31 persen rumah yang dibangun," kata Hopkins.

Sebelumnya, Konfederasi Industri Inggris telah memperingkatkan bahwa pasar properti memasuki kondisi "siaga tinggi", khususnya di kota London dan bagian tenggara Inggris. Peringatan ini berdasarkan lonjakan harga rumah yang luar biasa tinggi.

Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan juga mengkhawatirkan hal serupa dan meminta Bank of England untuk terus memantau perkembangan pasar properti.

Namun begitu, otoritas BOE Ben Broadbent meminta semua pihak untuk tidak cemas dan mengkhawatirkan fenomena yang terjadi di pasar perumahan.

"Dalam hal tertentu kita sudah mengambil langkah untuk mengendalikan pinjaman. Bank juga telah membatasi insentif untuk pendanaan KPR guna meningkatkan skema pinjaman," tandas Ben.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com