Hal tersebut dikemukakan Hopkins terkait kekhawatiran sejumlah pihak terhadap gejala bubble pasar perumahan akhir-akhir ini dengan indikasi meroketnya harga rumah.
"Harga rumah saat ini di seluruh Inggris belum mencapai puncak, masih di bawah pencapaian maksimal pada 2008. Harga puncak mungkin baru akan terjadi pada 2018," ujar Hopkins.
Dia menambahkan, membangun lebih banyak rumah adalah kunci untuk menahan terjadainya gelembung. Oleh karena itu, Kementerian Perumahan Inggris akan memberikan catatan khusus kepada para pengembang untuk menaikkan pasokan rumah.
Dia juga mengatakan tingkat inflasi harga di London merupakan "masalah", sekitar 9,1 persen. Sementara secara umum tingkat inflasi secara Nasional hanya 5,8 persen. ''Kita perlu membangun lebih banyak rumah. Kita hanya punya angka pagi ini dan kami melihat peningkatan 31 persen rumah yang dibangun," kata Hopkins.
Sebelumnya, Konfederasi Industri Inggris telah memperingkatkan bahwa pasar properti memasuki kondisi "siaga tinggi", khususnya di kota London dan bagian tenggara Inggris. Peringatan ini berdasarkan lonjakan harga rumah yang luar biasa tinggi.