Oleh karena itu, Turner Impact Capital yang berbasis di Santa Monica, California, berencana menghimpun tiga dana. Masing-masing sebesar 250 juta dollar AS (Rp 2,9 triliun) hingga 350 juta dollar AS (Rp 4 triliun).
Dana tersebut akan digunakan untuk membeli dan mengembangkan kembali fasilitas di daerah urban. Menurut Principal dan Chief Executive Officer Turner Impact Capital, K Robert Turner, kepada Bloomberg, perusahaan baru ini ingin memenuhi kebutuhan perumahan murah, sarana kesehatan, dan pendidikan.
Turner percaya diri bahwa dia bisa menghimpun dana tersebut. Sebelumnya, dia memang sudah berhasil membuat sekolah bersama petenis Andre Agassi senilai 210,7 juta dollar AS pada 2011. Dia juga sudah berkolaborasi dengan mantan pebasket Earvin "Magic" Johnson pada 2000 sampai 2008. Kolaborasi tersebut berhasil menghimpun dana sebesar 2 miliar dollar AS.
"Saya punya banyak pengalaman dalam menghimpun dana pionir," ujar Turner.
Kolaborasi yang dilakukan Turner bersama para pesohor selalu memiliki tujuan yang sama. Perusahaan ini ingin menghasilkan keuntungan bagi para investor, sembari menyediakan fasilitas publik untuk kesejahteraan orang banyak.
"Jika Anda ingin menyelesaikan, benar-benar mengentaskan masyarakat miskin, Anda butuh solusi berkelanjutan. Artinya, solusi yang mampu menghasilkan uang," ujar Turner.
Menurut Turner, investasi berdampak sosial akan menghasilkan keuntungan dengan risiko minim. Hal ini jauh lebih baik dari dana oportunistis tradisional. Pasalnya, investasi ini tidak menciptakan permintaan (demands).
Sejauh ini, Turner-Agassi Charter School Facilities Fund, yang sudah diikutsertakan dalam Turner Impact Capital, akan merampungkan 39 sekolah bagi 17.500 siswa hingga Agustus mendatang. Menurut rencana, Turner akan membangun 60 sekolah yang cukup untuk menyekolahkan 30.000 siswa. Dana ini cukup untuk digunakan selama sembilan tahun.
"Kami tengah melakukan apa yang kami harapkan, dan kami memiliki ekspektasi tinggi," ujar Agassi.
Sekali lagi, Turner menekankan bahwa apa yang dia kerjakan adalah usaha untuk meningkatkan ketertarikan para investor pada dana-dana berdampak sosial. Investasi sarana kesehatan punya strategi jalan keluar untuk memungkinkan investor mendapatkan kembali uang mereka, sementara bangunan dan fasilitas tetap bisa digunakan untuk melayani masyarakat.