Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trik Merancang Rumah dengan "Kantong Cekak"

Kompas.com - 15/04/2014, 12:51 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber Houzz.com
KOMPAS.com - Desainer Kurt Cyr punya impian merancang sendiri tempat tinggalnya. Kontributor Houzz itu ingin membuat rumah sederhana yang menggunakan struktur prefab, seperti gudang-gudang kecil.

Menurut dia, cara membangun rumah semacam itu lebih ekonomis, berkelanjutan, serta memungkinkan fleksibilitas dalam perancangan interiornya dibanding rumah konvensional. Yang pasti, dananya tidak membengkak.

Berikut ini beberapa cara Cyr merancang dan mengisi rumah dalam anggaran terbatas. Anda tentu bisa mengikuti caranya mengatur dan menjaga agar pengeluaran tetap terkendali.

Pertama-tama, Cyr ingin mendesain bentuk rumahnya dengan sangat sederhana. Bayangkan bentuk siluet rumah yang biasa digambar anak-anak. Itulah bentuk rumah milik Cyr.

"Menggunakan bangunan prefab baja dan menyelimutinya dengan baja bergelombang yang kuat sama artinya dengan bebas perawatan, menghemat pengeluaran lain," ujarnya.

Reservoir dan Antonio Martins Interior Design Dalam anggaran terbatas, tidak perlu bermimpi punya dapur dengan lemari yang secara khusus dipesan agar ukurannya pas pada ruangan. Gunakan saja solusi "knock-down" yang lebih terjangkau.
Kedua, sang desainer berniat menyingkirkan keinginan memesan kitchen-set yang pas ukurannya di dalam dapur. Lemari dapur knock-down yang cantik, murah, dan bisa diatur sendiri jauh lebih menarik buatnya. Perusahaan-perusahaan penyalur furnitur besar kini sudah tersedia di Indonesia. Anda bisa mengunjungi dan berburu furnitur dapur sesuai kebutuhan dan anggaran di kantong Anda!

Namun, jika Anda sangat membutuhkan island atau meja untuk menyiapkan makanan di tengah-tengah dapur, cobalah mencari meja yang bisa digeser. Meja semacam ini akan memudahkan Anda mengepel lantai dan menjaga kualitas lantai.

Ketiga, berhati-hati juga dalam membeli perlengkapan dapur. Membeli dengan sembrono, atau sekadar jatuh hati pada tampilan keperluan dapur tanpa memastikan fitur, ketahanan, material, dan harganya bisa bikin kantong Anda kosong lantaran mengeluarkan jutaan rupiah sia-sia. Hal sama juga berlaku bagi sink atau bak cuci, keran, serta rak penyimpanan di dapur.

Gosto Design & Lifestyle dan NIMMO American Studio For Progressive Architecture Salah satu trik untuk menekan pengeluaran adalah menggunakan atau mendaur ulang barang-barang lama. Dua contoh berikut ini bisa Anda tiru. Pertama, lemari dari loker tua. Kedua, pintu dari kayu-kayu bekas.
Keempat, carilah celah untuk menggunakan barang-barang lama yang masih berada dalam kondisi baik. Cyr memberikan inspirasi berupa loker tua yang bisa digunakan kembali sebagai lemari penyimpanan.

Cyr menekankan agar Anda tidak perlu menggunakan lemari built-in. Tempat-tempat penyimpanan seperti loker vintage jauh lebih terjangkau dan praktis.

Dia juga menunjukkan inspirasi pintu kamar mandi yang menggunakan kayu-kayu bekas pakai. Sistem pintu geser semacam ini bisa menjadi jalan keluar memiliki hunian unik dengan harga "miring".

Tidak ada salahnya juga menggunakan bak cuci (sink) bekas yang masih dalam kondisi istimewa. Lagipula, bak cuci antik akan menambah keindahan kamar mandi, dapur, atau bagian lain di rumah Anda.

Kelima, gunakan rak-rak bongkar-pasang untuk berbagai keperluan Anda di berbagai ruangan. Mulai dari dapur, kamar mandi, hingga kamar tidur bisa memanfaatkan solusi ini. Sistem rak maupun lemari bongkar-pasang merupakan solusi yang tepat lantaran bisa disesuaikan menurut kebutuhan Anda. Ketika kebutuhan bertambah, Anda hanya perlu menggeser atau mengaturnya kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau