Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Hadir, Robot untuk Membangun Infrastruktur!

Kompas.com - 10/04/2014, 18:29 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Manusia tidak berhenti mencari alternatif termudah dalam hidup. Salah satu golongan yang terus berkembang dan berusaha menemukan solusi tersebut adalah kaum akademisi.

Dua tahun lalu, Petr Novikov, Inder Shergil, serta Anna Kulik mengawali proyek tesis mereka di Institute for Advanced Architecture of Catalonia. Mereka mengembangkan robot yang bisa mencetak benda, dinding, bahkan jembatan dengan menggunakan pasir dan tanah, serta tenaga matahari.

"Kami ingin menggunakan teknologi robotik untuk menyelesaikan masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan cara konstruksi tradisional," ujar Petr Novikov.

Ketiganya memutuskan untuk mengambil tantangan membangun di lokasi-lokasi sulit, seperti di gurun. Biasanya, lokasi semacam ini kekurangan material konstruksi dan tenaga kerja karena terik matahari.

Petr Novikov, Inder Shergil, dan Anna Kulik pun memastikan bahwa mereka menggunakan material lokal agar tidak perlu memindahkan material ke lokasi pembangunan. Cara ini juga memastikan tidka ada sampah, serta menekan biaya.

Seperti dikutip dalam Fastcoexist.com, robot ini lebih baik dari Solar Sinter buatan Markus Kayser. Pasalnya, robot ini bisa menggunakan tanah.

Sementara itu, produk buatan Kayser hanya bisa menggunakan pasir dan ukurannya pun lebih besar. Selain itu, robot yang dibuat Petr Novikov dan rekannya dalam Stone Spray Project juga bisa mencetak secara horizontal. Mudah digunakan untuk membuat jembatan antara dua batu besar.

"Jika Anda lihat pada mesin cetak tiga dimensi pada umumnya, mereka bekerja dalam cara yang berbeda-beda, namun dengan prinsip serupa, yaitu membangun model dalam bagian horizontal. Ini tentu metode yang cerdas namun membawa banyak masalah dengan material penyangga. Ketika Anda ingin mencetak struktur menggantung, Anda punya masalah. Kami bisa mencetak pada permukaan apa pun, vertikal, horizontal, kasar, maupun halus," terang Petr Novikov.

Selama penelitian, para cendekia ini berkesimpulan bahwa robot mereka bekerja maksimal dalam iklim panas dan kering. Iklim ini mampu mempercepat proses pengeringan dan pengerasan material.

Perlu dua hari untuk membuat hasil cetak kuat. Karena itulah, hujan masih menjadi masalah besar. Namun, setelah mengeras, air tidak lagi menjadi masalah. Sayangnya, teknologi ini belum sempurna.

Petr Novikov beserta timnya pun tidak berniat melanjutkan pengembangannya. Hanya, Novikov menyatakan bahwa beberapa prinsip di balik mesin ini sudah menginspirasi proyek selanjutnya.

"Saya masih bekerja di lapangan. Meski saya tidak akan melanjutkan proyek ini, namun saya pasti akan kembali pada ide menggunakan material ekologis," kata Novikov. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkat Sertifikat Tanah, Pertambahan Ekonomi di Jatim Rp 120,8 Triliun

Berkat Sertifikat Tanah, Pertambahan Ekonomi di Jatim Rp 120,8 Triliun

Berita
Pentingnya Pemeliharaan Hunian Milik Para Bos Perusahaan

Pentingnya Pemeliharaan Hunian Milik Para Bos Perusahaan

Berita
Penjualan Avia Tumbuh 6,9 Persen Selama Tiga Bulan Pertama 2024

Penjualan Avia Tumbuh 6,9 Persen Selama Tiga Bulan Pertama 2024

Berita
Jalur Pedestrian di Jalan Blora Tak Sepenuhnya Bebas Kendaraan

Jalur Pedestrian di Jalan Blora Tak Sepenuhnya Bebas Kendaraan

Berita
Rp 306,4 Miliar Uang Negara Berhasil Diselamatkan dari Mafia Tanah

Rp 306,4 Miliar Uang Negara Berhasil Diselamatkan dari Mafia Tanah

Berita
Hunian Ramah Anak Kini Hadir di Karawang, Harganya Mulai Rp 300 Jutaan

Hunian Ramah Anak Kini Hadir di Karawang, Harganya Mulai Rp 300 Jutaan

Perumahan
Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik buat Warga Banyuwangi

Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik buat Warga Banyuwangi

Berita
Pabrik Kendaraan Listrik Milik BYD Akan Hadir di Subang Smartpolitan

Pabrik Kendaraan Listrik Milik BYD Akan Hadir di Subang Smartpolitan

Kawasan Terpadu
Rabu Besok, Tol Cibitung-Cilincing Berlakukan Diskon Tarif Selama Dua Bulan

Rabu Besok, Tol Cibitung-Cilincing Berlakukan Diskon Tarif Selama Dua Bulan

Berita
Beres Dibedah, 100 Rumah Warga di Manokwari Sudah Layak Huni

Beres Dibedah, 100 Rumah Warga di Manokwari Sudah Layak Huni

Hunian
Kapan Saat Tepat Membeli Rumah Impian? Ini Jawaban dan Rekomendasinya!

Kapan Saat Tepat Membeli Rumah Impian? Ini Jawaban dan Rekomendasinya!

BrandzView
Digugat Pontjo Sutowo karena Hotel Sultan, Bahlil: Setiap Warga Negara Punya Hak

Digugat Pontjo Sutowo karena Hotel Sultan, Bahlil: Setiap Warga Negara Punya Hak

Berita
Jokowi Gelar Ratas soal World Water Forum ke-10 di Bali

Jokowi Gelar Ratas soal World Water Forum ke-10 di Bali

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Semarang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Semarang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyumas: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyumas: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com