Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang China Bakal Hadapi Banyak Tantangan

Kompas.com - 08/04/2014, 11:39 WIB
Latief

Penulis

KOMPAS.com - Tahun ini para pengembang China kemungkinan akan menghadapi lebih banyak tantangan dari tahun-tahun sebelumnya. Tantangan itu muncul, terutama akibat kelebihan pasokan hunian di kota-kota kecil.

Demikian survei dipaparkan Bloomberg melalui26 ekonom dan analis yang disurvei dari 24-31 Maret lalu. Pengembang di daerah, terutama di kawasan pasar perumahan yang melambat dan akses ke pembiayaan menyusut, dinilai akan meningkatkan risiko.

"Kelebihan pasokan tetap menjadi perhatian utama dari sektor realestat," kata Qinwei Wang, ekonom yang berbasis di London Capital Economics Ltd.

"Persediaan terus meningkat dengan situasi yang rentan di beberapa kota ketiga. Ke depan, peningkatan permintaan untuk properti baru mungkin akan jauh lebih lemah dari selama dekade terakhir," tambahnya.

Saat ini dan ke depan, tekanan pada para pengembang China terjadi akibat pertumbuhan ekonomi yang melambat. Hal ini memungkinkan kota-kota lokal melaksanakan pembatasan perumahan mereka sendiri, yang ditandai dengan bangkrutnya pengembang di kota selatan Shanghai bulan lalu. Catatan Nomura Holdings Inc, sekitar 67 persen pembangunan perumahan di China pada 2013 lalu dibangun di kota-kota yang kurang makmur.

Sementara itu, sebagian besar responden tidak mengharapkan pasar properti China runtuh tahun ini. Empat dari lima responden mengharapkan hal itu terjadi di hanya kota-kota ketiga, kota yang lebih kecil. 

Adapun sekitar 38 persen responden mengatakan, harga rumah di China akan naik 5 persen menjadi 10 persen tahun ini. Sementara itu, 35 persen lainnya mengatakan bahwa mereka memperkirakan harga akan sedikit berubah.

Sebelumnya diberitakan, PM China Li Keqiang pada Maret lalu mengatakan pemerintah akan mengatur pasar perumahan berbeda antara kota yang satu dan kota lainnya dengan memperhitungkan kondisi lokal. Pertumbuhan harga rumah China melambat untuk bulan ketiga pada Maret. Harga bulan lalu naik 10,04 persen dari tahun sebelumnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau