Sementara itu, Surabaya dan Palembang merupakan kota yang dipersepsikan warganya dengan tingkat kenyamanan rata-rata.
Menurut Ketua Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) Bernardus Djonoputro, Solo dan Pekalongan pantas menjadi kandidat kota paling nyaman dan layak huni di Indonesia karena keduanya menunjukkan kemajuan dalam hal perbaikan infrastruktur, utilitas, ruang publik, aksesibilitas, transportasi, dan kriteria lainnya.
"Kriteria yang kami gunakan dalam penentuan daftar indeks kota ternyaman (Most Livable City Index) berdasarkan tujuh variabel utama, yakni fisik kota, kualitas lingkungan, transportasi, aksesibilitas, fasilitas, utilitas, ekonomi, dan sosial. Berpedoman pada tujuh variabel itulah, kami menetapkan 25 kriteria penentuan sebuah kota yang laik mendapat predikat livable city," papar Bernardus kepada Kompas.com, pekan lalu.
Menurut dia, ke-25 kriteria tersebut antara lain kualitas penataan kota, jumlah ruang terbuka, perlindungan bangunan bersejarah, kualitas kebersihan lingkungan, tingkat pencemaran lingkungan, ketersediaan angkutan umum, kualitas kondisi jalan, dan kualitas fasilitas pejalan kaki.
Kriteria lainnya adalah ketersediaan fasilitas kesehatan, kualitas fasilitas kesehatan, ketersediaan fasilitas pendidikan, kualitas fasilitas pendidikan, ketersediaan fasilitas rekreasi, kualitas fasilitas rekreasi, ketersediaan energi listrik, ketersediaan air bersih, dan kualitas air bersih.
Kriteria berikutnya adalah kualitas jaringan telekomunikasi, ketersediaan lapangan pekerjaan, tingkat aksesibilitas tempat kerja, tingkat kriminalitas, interaksi hubungan antarpenduduk, informasi pelayanan publik, dan ketersediaan fasilitas kaum difabel.
"Dari kondisi aktual, Surabaya, Solo, Pekalongan, dan Palembang pantas masuk dalam jajaran teratas kota ternyaman dan layak huni di Indonesia. Menyusul, Yogyakarta, Denpasar, Manado, dan Semarang," ujar Bernardus.
Survei Most Livable City Index terbaru, kata Bernardus, tengah disusun dan akan dipublikasikan setelah Pemilu Presiden 2014.
Dari hasil survei Most Livable City Index 2009 dan 2011, Yogyakarta tampil sebagai jawara kota ternyaman, disusul Denpasar, Makassar, Manado, dan Surabaya. Selama dua kali secara berurutan, indeks dengan persepsi tingkat kenyamanan untuk kota Yogyakarta mencapai 65,34 dan 66,52. Adapun tingkat persepsi kenyamanan warga paling rendah didapati untuk Medan dan Pontianak. Masing-masing 43,65 dan 52,28 pada 2009, serta 46,92 dan 46,67 pada 2011.