Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Ini Barang-barang di Dapur yang Banyak Menampung Bakteri!

Kompas.com - 23/03/2014, 13:13 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com — Ahli mikrobiologi dan profesor Universitas Arizona di Tucson, Amerika Serikat, Dr Charles Gerba, mengungkapkan bahwa dalam kasus umum lebih aman membuat salad di permukaan dudukan toilet daripada di papan potong. Dengan kata lain, keperluan dapur jauh lebih kotor daripada dudukan toilet.

"Orang-orang selalu membasmi kuman di dudukan toilet mereka, tetapi mereka tidak sadar bahwa mereka juga harus menaruh perhatian pada dapur mereka," ujar sang profesor.

Menurut dia, spons, bak cuci, papan potong, rak terbawah dalam kulkas, dan permukaan meja dapur adalah bagian paling kotor dalam dapur. Nah, berikut ini beberapa keperluan dapur lain yang kemungkinan besar terlupakan. Padahal, barang-barang tersebut relatif sering digunakan dan bisa menampung banyak bakteri.

Barang pertama adalah pembuka kaleng. Seperti dikutip dalam Huffington Post, menurut hasil studi 2013 lalu yang dilakukan oleh grup kesehatan nirlaba publik NSF International, Anda mungkin tanpa sengaja membiarkan adanya E coli dan salmonella pada benda ini, atau setidaknya, tanpa sadar Anda membiarkan ada sisa makanan menempel di permukaan pembuka kaleng.

www.shutterstock.com Jika diisi dengan berbagai jenis makanan dan minuman berbau tajam, kulkas dapat mengeluarkan bau yang tak sedap. Kualitas makanan dan minuman di dalamnya jadi berkurang.

Jamur yang tertinggal di permukaan bukaan kaleng juga berpotensi menyebabkan masalah bagi pengguna pengidap alergi. Sebaiknya, setelah digunakan, segera bersihkan bukaan kaleng dengan menggunakan air sabun hangat. Berikan perhatian lebih pada bagian pisau pembuka kaleng karena bagian tersebut langsung melakukan kontak dengan makanan.

Barang kedua adalah blender. Bukan hanya bagian gelas besar yang perlu Anda perhatikan, melainkan juga karet penyegelnya. Sama seperti bukaan kaleng, NSF juga menemukan bahwa segel karet yang mencegah keluarnya cairan dari blender juga menjadi lahan subur bagi E coli, dan jamur.

Barang selanjutnya adalah tas pasar, atau tas belanjaan yang bisa digunakan berkali-kali. Meski bisa menekan penggunaan plastik, tas belanjaan ini berpotensi penyebabkan penggunanya sakit.

Huffington Post mencatat, pada 2012 lalu, Universitas Berkeley memublikasikan temuan hasil studi yang menyatakan bahwa pasien UGD akibat keracunan makanan bertambah di San Francisco pada 2007. Itu terjadi tepat setelah pemerintah melarang penggunaan tas plastik untuk membawa belanjaan.

Untuk itulah, sebaiknya, setelah berbelanja, Anda mencuci tas tersebut. Bayangkan, cairan yang keluar dari bahan makanan mentah tertinggal dan dibiarkan begitu saja selama berhari-hari, tentu bisa meracuni makanan penggunanya.

Namun, jangan juga melupakan tempat menaruh pisau. Meski tampaknya sulit dibersihkan, coba balikkan tempat pisau tersebut untuk mengeluarkan kotoran dari dalamnya, gunakan pembersih pipa untuk menyemprotkan pembersih serbaguna atau cuka putih.

Seka setiap bukaan tempat pisau dan keringkan selama setengah jam. Setelah itu, tempat pisau bisa digunakan kembali.

Bersihkan pula keran, kenop kompor, dan pegangan pembuka lemari di dapur Anda. Siapa tahu, Anda lupa membersihkan kembali keran setelah membukanya dengan tangan penuh kotoran. Hal yang sama juga mungkin terjadi pada pegangan pembuka lemari dapur.

Terakhir, periksa dan bersihkan bagian paling atas lemari dapur (kitchen cabinet) Anda yang berhadapan langsung dengan plafon. Jika debunya sudah parah, Anda butuh penyedot debu untuk membersihkan bagian ini.

Untuk mempermudah prosesnya pada masa depan, coba lapisi bagian tersebut dengan kertas. Angkat saja kertasnya, lap permukaan dengan cuka putih, dan ganti dengan kertas baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau