Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mamminasata, Inilah Metropolitan Baru di Kawasan Timur Indonesia

Kompas.com - 19/03/2014, 18:01 WIB
Latief

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Laju pertumbuhan penduduk di Makassar, Sulawesi Selatan, semakin padat seiring tumbuhnya kota itu menjadi magnet ekonomi di Kawasan Timur Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonominya mencapai rerata 8,5 persen per tahun, jauh di atas pertumbuhan ekonomi Nasional yang sebesar 5,9 persen.

Pertumbuhan tersebut memicu tingginya kebutuhan investasi, khususnya investasi sektor properti perumahan (landed house), apartemen, hotel, dan pusat belanja. Karena itulah, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus menggaungkan pembangunan metropolitan  Mamminasata yang mencakup wilayah Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar.

Sesuai rencana Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan, konsep pengembangan baru tersebut bisa dilalui oleh dua jalur arteri, yaitu jalur bypass Mamminasata dan terusan Jalan Abdullah Dg Sirua. Sesuai perencanaan, proyek ini diprediksi mampu menampung sedikitnya 300 ribu jiwa di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Pattasalang dan Moncongloe.

Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, pada HUT REI ke-42 di Makkasar, Selasa (18/3/2014) malam, mengatakan bahwa tahun depan proyek tersebut mulai dirancang. Rencananya, Pemprov Sulsel akan menggandeng Realestat Indonesia (REI) untuk merealisasikannya.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat REI, Eddy Hussy, membenarkan hal itu. Meskipun masih dalam perencanaan, ia mengaku optimistis megaproyek ini bisa terealisasi.

"Tawaran kerjasama ini perlu lebih dimatangkan lagi, apalagi kepengurusan REI 2013-2016 memiliki bidang yang khusus menangani pengembangan konsep kota baru," ujar Eddy.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD REI Sulsel, Muhammad Arief Mone, mengatakan bahwa industri properti di Makassar saat ini mulai mengarah pada pengembangan produk untuk segmen menengah atas. Adapun untuk kalangan menengah bawah akan bergeser ke pinggiran kota, yaitu Maros dan Gowa.

"Karena harga tanah semakin tinggi, maka pengembang yang masuk lebih menyasar segmen menengah atas," kata Arief.

Saat ini harga lahan di tengah kota Makassar tak ubahnya dengan kenaikan harga lahan di kota-kota besar lain di Indonesia. Di sekitar kawasan Pantai Losari, misalnya, harga lahan mencapai Rp 20 juta sampai Rp 50 juta per meter persegi.

Karena itulah, lanjut Arief, pengembangan properti untuk kalangan menengah atas tersebut akan menyasar subsektor properti, antara lain apartemen, kondominium hotel (kondotel), dan perumahan. Kawasan pengembangan itu akan lebih berpusat di tengah Kota Makassar, yaitu Kawasan Tanjung Bunga dan Panakukkang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau