Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaha Hadid "Cuci Tangan" Soal Keamanan Konstruksi Stadion Piala Dunia 2022

Kompas.com - 09/03/2014, 14:32 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Arsitek terkenal Inggris kelahiran Iraq, Zaha Hadid mengaku tak punya hubungan dengan risiko kematian pekerja dalam proses pembangunan stadion hasil desainnya, di Al-Wakrah, Qatar. Hadid memang tidak sepenuhnya bertanggung jawab. Menurutnya, meski khawatir, tugas Hadid sebagai arsitek tidak sampai mengawasi keamanan para pekerja.

"Saya tidak punya hubungan dengan para pekerja. Saya pikir hal tersebut adalah tanggung jawab pemerintah jika memang ada masalah. Saya berharap, hal-hal ini dapat diselesaikan," ujar Hadid, seperti dikutip dalam The Guardian.

Hadid mengaku khawatir. Namun, dia sadar bahwa tidak ada yang bisa dia lakukan.

"Ya, tapi saya juga lebih khawatir mengenai kematian di Iraq, jadi apa yang bisa saya lakukan? Saya tidak menganggap remeh, namun saya pikir hal tersebut adalah tanggung jawab pemerintah. Ini bukan tanggung jawab saya sebagai arsitek untuk memeriksanya," ujarnya.

Berdasarkan hasil investigasi The Guardian, sejak 2012 lalu hampir 900 pekerja asal India dan Nepal tewas ketika membangun berbagai lokasi acara Piala Dunia 2022. Jika hal serupa terus berlanjut, Huffington Post mengutip International Trade Union Confederation memperkirakan bahwa akan ada 4.000 pekerja lain tewas hingga Piala Dunia 2022 dimulai.

Tewasnya para pekerja terjadi karena banyak hal. Kecelakaan kerja dan serangan jantung yang dipicu oleh kondisi gurun menempati tingkat teratas penyebab tewasnya para pekerja. Hal ini diperparah oleh kondisi tempat tinggal para pekerja yang jorok.

Bukan hanya itu. Para pekerja itu juga tak jarang harus terpaksa tidur di atap. Sistem kerjanya juga dinilai mengkhawatirkan. Seorang pekerja bersaksi pada The Guardian bahwa dia pernah dipaksa bekerja hingga lebih dari 36 jam tanpa makan.

"Saya tak bisa melakukan apa-apa soal itu, karena saya tidak punya wewenang untuk melakukannya. Saya pikir ini adalah masalah yang ada di semua tempat di dunia. Namun, seperti yang sudah saya katakan, saya pikir kesenjangan ada di seluruh dunia," tandas Hadid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekolah Internasional Kipina Kids Bakal Hadir di SouthCity

Sekolah Internasional Kipina Kids Bakal Hadir di SouthCity

Perumahan
Bendungan Cijurey Dibangun untuk Irigasi Kabupaten Bogor

Bendungan Cijurey Dibangun untuk Irigasi Kabupaten Bogor

Berita
Libur Panjang Waisak Berakhir, 156.347 Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Libur Panjang Waisak Berakhir, 156.347 Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Berita
Lalin Meningkat, 58.099 Kendaraan Lintas Tol Bali Mandara

Lalin Meningkat, 58.099 Kendaraan Lintas Tol Bali Mandara

Berita
Cara Tepat Membersihkan Peralatan Stainless Steel di Dapur

Cara Tepat Membersihkan Peralatan Stainless Steel di Dapur

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat Daya: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat Daya: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rote Ndao: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rote Ndao: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

[POPULER PROPERTI] Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Berita
Ternyata, Alat Ini Bisa Bikin Bau Selokan di Rumah Hilang Seketika

Ternyata, Alat Ini Bisa Bikin Bau Selokan di Rumah Hilang Seketika

Umum
Jika Masa Konsesi Berakhir, Jalan Tol Dikelola Siapa?

Jika Masa Konsesi Berakhir, Jalan Tol Dikelola Siapa?

Berita
Ketahui, Dua Cara Terbaik Fengsui Bikin Tidur Nyenyak

Ketahui, Dua Cara Terbaik Fengsui Bikin Tidur Nyenyak

Interior
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com