Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Terkaya ke-30 Rusia Tertarik Main Properti

Kompas.com - 18/02/2014, 11:33 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Taipan Rusia, Alexander Nesis, mengakuisisi 25 persen saham perusahaan properti, O1 Properties, melalui sayap investasinya, ICT Group.

Seperti dilaporkan Reuters, kesepakatan tersebut senilai 350 juta dollar AS atau ekuivalen dengan Rp 4,065 triliun.

Menurut catatan Forbes, Nesis memiliki kekayaan sebanyak 3,3 miliar dollar AS atau setara Rp 38,3 triliun dan menjadikannya sebagai orang terkaya ke-30 di Rusia. Dia juga memiliki saham minoritas perusahaan penambang logam Polymetal. Sedangkan ICT Grup punya aset yang tersebar di industri keuangan.

O1 Properties yang kini mereka kuasai, dibentuk pada tahun 2010 dengan fokus bisnis pada properti. Portfolionya diperkirakan mencapai nilai 4,25 miliar dollar AS (Rp 49,3 triliun), meliputi tiga proyek yang sedang dalam tahap konstruksi dan sebelas pusat bisnis eksisting seluas 486.000 meter persegi.

Ada pun penyewa gedung-gedung tersebut adalah perusahaan raksasa macam Volkswagen Group, Walt Disney, PwC, McKinsey and Company, Nomos Bank, Deloitte, LG Electronics, Citibank, dan lain-lain.

Untuk diketahui, posisi Rusia saat ini tidak lagi menjadi sub ordinat dari negara-negara Eropa lain. Bahkan negeri Vladimir Putin ini sukses menyalip Inggris untuk pertama kalinya dalam sektor properti ritel (pusat belanja).

Data Cushman and Wakefield Eropa menyebutkan, meski pasok baru pusat belanja Eropa masih didominasi Perancis seluas 17 juta meter persegi, disusul Inggris 16,4 juta meter persegi, namun Rusia tampil menyeruak ke posisi ketiga dengan 16,4 juta meter persegi. Dan Negeri ini mengalami pertumbuhan paling menonjol di antara kompanion-kompanionnya.

Tarif sewanya tinggi dan terus menguat. Apalagi bila 1,8 juta pusat belanja terbaru mereka beroperasi, maka Rusia akan muncul sebagai kekuatan bisnis ruang ritel baru. Eropa sendiri tahun ini akan menambah mal baru seluas 7 juta meter persegi. Terbesar sejak 2009. "Meskipun pasar properti Rusia terus mencetak rekor baru dan ada kepentingan yang jelas di daerah, kurangnya investor institusi baru dan defisit pasokan properti yang berkualitas masih menjadi kelemahan serius," kata peneliti Cushman and Wakefield, Alexander Zinkovski.

Namun demikian, potensi investasi real estat komersial pasar Rusia sangat tinggi dan akan terus menanjak. Ketika sejumlah proyek anyar tuntas pembangunannya pada 2014, Rusia diproyeksikan memimpin Eropa untuk jangka waktu lebih lama.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau