"Rasio KPR terhadap PDB terus meningkat dalam tiga tahun terakhir, namun masih relatif rendah bila dibandingkan dengan negara lain," ujar Raharjo dalam sebuah seminar di Jakarta, Rabu (12/2/2013).
Rasio KPR terhadap PDB meningkat dari 2,5 persen pada 2011 menjadi 2,7 persen pada 2012, lalu naik menjadi 3,4 persen per Oktober 2013. Sedangkan secara volume, pembiayaan KPR meningkat dari Rp183 triliun pada 2011 menjadi Rp222 triliun 2012 dan menjadi Rp277 triliun per Oktober 2013.
Ia menuturkan, negara tetangga di Asia tenggara seperti Malaysia dan Thailand saja sudah mencapai rasio KPR terhadap PDB masing-masing 33,8 persen dan 19,3 persen.
"Dari rasio KPR terhadap total kredit juga masih di bawah 10 persen (8,77 persen per Oktober 2013), jadi potensi KPR ini masih sangat besar," katanya.
Berdasarkan data Kementerian Perumahan Rakyat, terdapat kekurangan (backlog) perumahan sebanyak 15 juta unit dengan pertumbuhan kebutuhan rumah baru setiap tahun sebanyak 800.000 unit.
Dengan asumsi harga rumah Rp100 juta per unit, maka kebutuhan pembiayaan perumahan per tahun mencapai Rp 80 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.