"Kawasan industri Cikarang mempekerjakan 35.000 orang asing. Ini kebutuhan riil. Dan di Cikarang, belum banyak yang membangun hotel, kendati saat ini sudah mulai bermunculan," ujar Preadi kepada Kompas.com, Rabu (12/2/2014).
Selain itu, tingkat penghunian kamar hotel di Jadebotabek, khususnya hotel dengan klasifikasi ekonomi di atas 72 persen.
Untuk itulah, ISPI Group mengalokasikan dana sekitar Rp 60 miliar membangun Whiz Hotel sebanyak 120 kamar.
Wakil Presiden Direktur PT Intiwhiz International, Ndang Mulyadi, mengungkapkan, Whiz Hotel Cikarang merupakan bagian dari 6 hotel baru yang dioperasikan sepanjang 2014.
"Dengan demikian, total jumlah kamar yang kami kelola sebanyak 2.200 kamar dari 12 hotel hingga 2014 ini. Sementara target hingga 2017, kami akan mengelola 9.000 kamar," tandas Ndang.
Ke depan, lanjut Preadi, ISPI Group akan menggenjot diversifikasi portofolio properti yang menghasilkan pendapatan berkelanjutan (recurring income). Setelah Whiz Hotel, pihaknya akan mengembangkan beberapa jenis properti sebagai sumber recurring income lainnya seperti kafe, ruko, kondotel dan pusat belanja.
Saat ini, komposisi recurring income ISPI Group sebesar 20 persen terhadap total pendapatan dengan nilai Rp 300 miliar.